Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Jumat, 24 Mei 2013

Gaji dan Kontrak Tak Jelas, Persebaya 1927 Bubar

By
Updated : Jumat, 24 Mei 2013 23.29.00
Headline
Persebaya 1927 - (Foto : istimewa)
 
Surabaya - Persebaya 1927 dinyatakan bubar. Pembubaran ini terjadi karena masalah gaji dan kontrak pemain yang tidak jelas.

Harapan para pemain Persebaya untuk bertemu dengan Komisaris Utama, Saleh Ismail Mukadar pupus sudah. Hinggaa deadline yang diberikan, Kamis (23/5/2013) hari ini, Saleh Mukadar tak kunjung datang untuk memberikan kejelasan sekaligus jaminan atas masa depan tim ini.

Gagal bertemu Saleh, para pemain dan pelatih melakukan pertemuan internal di lantai dua Mess Persebaya, Kamis petang. Dari 19 pemain yang ada, tak semuanya hadir. Pemain asing seperti Mario Karlovic dan Goran Gancev tak nampak. Bukan hanya itu, bek sekaligus kapten tim, Mat Halil juga tak tampak.

Pemain lainnya yang tak nampak hadir adalah, kiper Endra Prasetya, Yusuf Hamzah dan Rendi Irwan. "Kita sudah tunggu dari pagi sampai malam, tapi tak ada kabar," kata salah satu sumber internal di tim Persebaya yang menolak namanya disebutkan.

Pada kesempatan itu, tim yang diwakili kapten Mat Halil sudah mencoba mengontak Direktur Utama Persebaya, Cholid Goromah. Tapi Cholid tak mampu memberikan kepastian.

Akhirnya, setelah melakukan pertemuan selama kurang lebih 45 menit, tim memutuskan untuk bubar. "Ini keputusan tim. Ini keputusan kami bersama. Kita sudah tunggu manajemen, tapi mereka tidak datang. Mereka dari kemarin janji bayar, tapi sampai sekarang tak ada apa-apa," ucap striker Fernando Soler selaku juru bicara tim.

Apa yang disampaikan Soler diamini Taufiq. Menurut Taufiq, tim sudah berkomitmen penuh pada Persebaya. "Kita setiap hari latihan. Panas hujan kita lakukan. Semua demi Persebaya. Tapi komitmen kami ke klub tak mendapat respon positif dari manajemen," jelas gelandang Tim Nasional (Timnas) Indonesia ini.

Menegaskan apa yang diungkapkan Soler, keputusan untuk bubar adalah hasil kesepakatan dari seluruh elemen di tim berjuluk Bajul Ijo ini. "Ini adalah akumulasi kekecewaan pada manajemen. Ini bukan keputusan pribadi, tapi ini keputusan kita bersama," ujar Taufiq.

Penyebab utama gejolak di Persebaya karena hingga kini manajemen Persebaya belum membayar 50 persen gaji untuk bulan April. Tak hanya itu, kejelasan secara administrasi, yakni ikatan kerja juga belum dilakukan. Akibatnya tim merasa gundah karena tak mendapat kejelasan dari manajemen.[beritajatim]

Berita Terkait

Comment