Dzumafo mengakui dirinya belum bisa menunjukan kemampuan terbaik.
Saat didatangkan dari Persib Bandung, Sriwijaya FC berharap banyak pada
Herman Dzumafo Effendi. Ia diharapkan bisa menjelma kembali menjadi
striker haus gol seperti saat memperkuat PSPS Pekanbaru. Meredupnya
performa Dzumafo di Persib diyakini kerena jarang diturunkan dalam
pertandingan, sehingga Sriwijaya FC tidak ragu menukar Dzumafo dengan
Hilton Moirera.
Namun, hingga empat laga yang telah dijalani, Dzumafo belum bisa membuktikan kualitas sebenarnya sebagai striker haus gol. Belum satu pun gol yang diciptakan Dzumafo ke gawang lawan, yang dapat membuktikan kalau ia masih menjadi striker subur di tanah air. Satu-satunya gol yang diciptakan Dzumafo hanya terlahir dari titik pinalti.
Pada debut awal Dzumafo , Sriwijaya FC memang berhasil mengalahkan Persiram dengan skor 2-1, namun dua gol yang bersarang ke gawang Persiram, tidak ada satu pun yang dicetak sang striker. Kemudian pada laga kedua, Sriwijaya FC ditahan imbang Persidafon 1-1, satu-satunya gol yang dicetak oleh Sriwijaya FC dihasilkan melalui titik penalti yang dipercayakan kepada Dzumafo.
Pada laga ketiganya, Dzumafo kembali berusaha mencetak gol ke gawang Persiwa, namun nyatanya, satu-satunya gol kemenangan yang dicetak Sriwijaya FC lahir dari kaki Erick Weeks Lewis. Kemudian pada laga keempat menghadapi Persipura, Dzumafo tambah melempem, tidak ada satu pun gol yang tercipta ke gawang lawan, dan Sriwijaya FC harus menyerah 3-0.
Kegagalan Dzumafo menunjukan kualitasnya sebagai mesin pencetak gol, membuat pecinta dan pendukung Sriwijaya FC menjadi ragu, kalau keputusan manajemen menukar Hilton dan Dzumafo adalah sesuatu yang benar. Pecinta Sriwijaya FC mengganggap Dzumafo memang benar-benar telah habis.
Dzumafo saat diminta komentarnya, mengakui kalau dirinya belum bisa menunjukan kemampuan terbaik yang dimiliki, namun ia berjanji akan menunjukan kualitas sebenarnya pada laga-laga Sriwijaya FC berikutnya.
“Sampai laga keempat, memang saya belum bisa menunjukan kemampuan terbaik, namun pada laga selanjutnya, saya siap buktikan kualitas sebenarnya. Menghadapi Persita, selain mengincar kemenangan, saya juga siap mencetak gol untuk Sriwijaya FC, karena mencetak gol memang kewajiban saya sebagai seorang striker,” ujar Dzumafo, Jumat (31/5), kepada GOAL.com Indonesia.
Menurut Dzumafo, selama ini dirinya masih beradaptasi dengan karakter permainan Sriwijaya FC. Setelah menemukan waktu yang tepat, dirinya siap kembali pada performa terbaik.
"Tugas seorang striker adalah mencetak gol, dan akan saya buktikan, kalau saya belum habis. Laga menghadapi Persita, saya harapkan bisa menjadi titik awal kebangkitan saya,” kata Dzumafo.
Dzumafo berharap, semua pihak bisa mendukungnya, sehingga harapan dirinya kembali menjadi pencetak gol yang subur, bisa tercapai sesuai harapan semua pendukung dan pecinta Sriwijaya FC.
"Saya perlu dukungan dan motivasi agar kembali pada performa terbaik, dan itu saya harapkan dari suporter di sini," kata Dzumafo. (goal.com)
Namun, hingga empat laga yang telah dijalani, Dzumafo belum bisa membuktikan kualitas sebenarnya sebagai striker haus gol. Belum satu pun gol yang diciptakan Dzumafo ke gawang lawan, yang dapat membuktikan kalau ia masih menjadi striker subur di tanah air. Satu-satunya gol yang diciptakan Dzumafo hanya terlahir dari titik pinalti.
Pada debut awal Dzumafo , Sriwijaya FC memang berhasil mengalahkan Persiram dengan skor 2-1, namun dua gol yang bersarang ke gawang Persiram, tidak ada satu pun yang dicetak sang striker. Kemudian pada laga kedua, Sriwijaya FC ditahan imbang Persidafon 1-1, satu-satunya gol yang dicetak oleh Sriwijaya FC dihasilkan melalui titik penalti yang dipercayakan kepada Dzumafo.
Pada laga ketiganya, Dzumafo kembali berusaha mencetak gol ke gawang Persiwa, namun nyatanya, satu-satunya gol kemenangan yang dicetak Sriwijaya FC lahir dari kaki Erick Weeks Lewis. Kemudian pada laga keempat menghadapi Persipura, Dzumafo tambah melempem, tidak ada satu pun gol yang tercipta ke gawang lawan, dan Sriwijaya FC harus menyerah 3-0.
Kegagalan Dzumafo menunjukan kualitasnya sebagai mesin pencetak gol, membuat pecinta dan pendukung Sriwijaya FC menjadi ragu, kalau keputusan manajemen menukar Hilton dan Dzumafo adalah sesuatu yang benar. Pecinta Sriwijaya FC mengganggap Dzumafo memang benar-benar telah habis.
Dzumafo saat diminta komentarnya, mengakui kalau dirinya belum bisa menunjukan kemampuan terbaik yang dimiliki, namun ia berjanji akan menunjukan kualitas sebenarnya pada laga-laga Sriwijaya FC berikutnya.
“Sampai laga keempat, memang saya belum bisa menunjukan kemampuan terbaik, namun pada laga selanjutnya, saya siap buktikan kualitas sebenarnya. Menghadapi Persita, selain mengincar kemenangan, saya juga siap mencetak gol untuk Sriwijaya FC, karena mencetak gol memang kewajiban saya sebagai seorang striker,” ujar Dzumafo, Jumat (31/5), kepada GOAL.com Indonesia.
Menurut Dzumafo, selama ini dirinya masih beradaptasi dengan karakter permainan Sriwijaya FC. Setelah menemukan waktu yang tepat, dirinya siap kembali pada performa terbaik.
"Tugas seorang striker adalah mencetak gol, dan akan saya buktikan, kalau saya belum habis. Laga menghadapi Persita, saya harapkan bisa menjadi titik awal kebangkitan saya,” kata Dzumafo.
Dzumafo berharap, semua pihak bisa mendukungnya, sehingga harapan dirinya kembali menjadi pencetak gol yang subur, bisa tercapai sesuai harapan semua pendukung dan pecinta Sriwijaya FC.
"Saya perlu dukungan dan motivasi agar kembali pada performa terbaik, dan itu saya harapkan dari suporter di sini," kata Dzumafo. (goal.com)