Selain didukung kekuatan teknis, Persipura juga didukung faktor sejarah untuk menjadi juara ISL musim ini.
Hingga pekan ke-22 Indonesia Super League (ISL) 2012/13, Persipura masih
menduduki puncak klasemen sementara. Tim berjuluk Mutiara Hitam
tersebut kukuh di singgasana sejak awal musim diikuti beberapa pesaing
mereka, seperti Arema, Sriwijaya FC dan Persib. Tak ketinggalan pula
Mitra Kukar sebagai kuda hitam yang siap menyodok posisi di klasemen.
Tampilnya
Persipura di posisi terwahid tak lepas dari beberapa hal, baik faktor
teknis maupun nonteknis. Secara teknis, skuat Persipura memang layak
menempatkan diri di pucuk klasemen berkat kerja keras yang ditunjukkan
tim asuhan Jacksen F. Tiago tersebut.
Setelah melewati 21
pertandingan, Persipura mampu menempatkan diri sebagai tim terbaik dalam
urusan bertahan dan menyerang. Untuk urusan lini depan, Persipura
membukukan 45 gol, sama dengan Persib yang duduk di posisi keempat
klasemen. Namun, untuk urusan pertahanan Persipura adalah yang terbaik.
Hanya delapan gol yang masuk ke gawang Yoo Jae Hoon atau rata-rata 0,38
gol per pertandingan.
Kebobolan Paling Sedikit, Otavio Dutra Tangguh Di Kandang Lawan
Solidnya
lini belakang Persipura membuat tim yang bermarkas di Stadion Mandala
Jayapura tersebut tak tersentuh kekalahan hingga akhir Mei 2013 ini.
Dari 21 pertandingan, Boaz Salossa dkk meraih 15 kali menang dan enam
kali seri. Nilai 51 yang mereka dapat berselisih sembilan poin dari
pesaing terdekat, Arema dan Sriwijaya FC di posisi kedua dan ketiga
dengan 42 poin.
Jika selisih keunggulan poin tersebut mampu
dijaga Persipura, bukan tak mungkin tim Mutiara Hitam tersebut dapat
mengunci gelar juara di pekan ke-31. Hingga saat ini Persipura masih
menyisakan 13 pertandingan (enam kandang, tujuh tandang). Jika Persipura
mampu menuai setidaknya 12 poin ketika tandang (empat dari tujuh
pertandingan) bukan mustahil mahkota ISL akan mampir ke Jayapura untuk
kali ketiga.
Pesaing Saling Bunuh Untungkan Persipura
Jika melihat track record
Persipura ketika tandang bukan tak mustahil Boaz dkk dapat melakukan
hal demikian. Dalam sepuluh kali pertandingan tandang, Persipura meraih
enam kali menang dan empat kali seri. Tiga dari enam kemenangan tersebut
didapat ketika tandang ke klub penghuni lima besar klasemen, Arema
(12/5), Sriwijaya FC (12/4), dan Mitra Kukar (13/3). Ketika melawat ke
kandang Persib (13/1), Persipura meraih hasil seri.
Dibandingkan
pesaingnya, Persipura patut berlega hati. Sejauh ini Boaz dkk sudah
menyelesaikan kewajiban tandang melawan penghuni lima besar klasemen.
Bandingkan dengan pesaingnya yang harus saling 'bunuh' untuk mereduksi
poin ketertinggalan mereka dari Persipura. Tak terkecuali partai big match Arema melawan Persib yang digelar Jumat, 31 Mei 2013. Yang menghasilkan kemenangan, Arema, dengan skor 1-0.
Selain
faktor teknis, Persipura diuntungkan dari beberapa hal nonteknis.
Misalnya dukungan sejarah dan mitos yang berpihak kepada tim Mutiara
Hitam tersebut. Beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan acuan mengapa
'dewi fortuna' layak mendampingi Persipura:
- Sepanjang sejarah digulirkannya ISL (2008 hingga 2012), Persipura meraih juara di tahun dan edisi ganjil (ISL 2008/09 dan 2010/11).
- Sepanjang sejarah ISL, juara paruh musim kompetisi selalu juara di akhir musim. Musim ini Persipura meraih juara paruh musim dengan 41 poin. Juara ISL edisi sebelumnya seperti Persipura (2008/09), Arema (2009/10), Persipura (2010/11), dan Sriwijaya FC (2011/12) juga berpredikat sebagai juara paruh musim di musim yang sama.
- Sepanjang sejarah ISL dan Liga Indonesia pada umumnya, tidak ada klub yang mampu meraih juara beruntun. Musim ini Persipura berpeluang besar memperpanjang mitos dan kutukan para juara tersebut.
- Klub yang memiliki pertahanan terbaik selalu meraih juara ISL. Saat ini Persipura masih menjadi tim paling sedikit kebobolan di antara 18 kontestan ISL dengan delapan gol. Juara ISL edisi sebelumnya, seperti Persipura juara ISL 2008/09 dan 2010/11 hanya dengan kebobolan 25 dan 23 gol, serta Arema ISL 2009/10 dengan 22 gol dan Sriwijaya FC ISL 2011/12 dengan 31 gol.
- Persipura meraih mahkota juara ISL ketika di saat yang sama, bomber andalan Boaz Salossa tampil sebagai top skor kompetisi. Pada ISL edisi 2008/09 dan 2010/11, Boaz tampil sebagai top skor dengan 28 dan 22 gol (Di ISL 2009/09, Boaz meraih top skor berbagi dengan Cristian Gonzales setelah sama-sama mencetak 28 gol).
Meski berstatus sebagai yang teratas dalam daftar unggulan juara
ISL musim ini, Persipura tak dapat lengah begitu saja. Selama falsafah
bola itu bundar masih bergulir, setiap klub yang memiliki persaingan
dalam perebutan gelar juara masih mempunyai peluang untuk meraihnya.
Hanya
saja, kerja keras harus dilakukan oleh beberapa pesaing Persipura,
seperti Arema, Sriwijaya FC, Persib maupun Mitra Kukar. Mereka dituntut
untuk tampil konsisten dalam menjalani sisa kompetisi. Sikap nothing to lose dan konsentrasi penuh menjalani pertandingan demi pertandingan untuk meraih kemenangan patut diapungkan.
Di
luar hal di atas, tugas yang berat sesungguhnya menanti dalam sisa laga
tandang. Lewat laga tandang asa juara dipertaruhkan. Inilah saat yang
tepat untuk menabung banyak poin demi mengejar ketertinggalan dengan
pemuncak klasemen. Terjengkang sesaat maka sama saja memperpendek nafas
sendiri dalam upaya perebutan mahkota juara liga. (goal.com)