Persidafon
Dafonsoro berhasil mengalahkan tamunya Persela Lamongan dengan skor
akhir 2-1 dalam lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) di
stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Selasa malam.
Persidafon yang bertindak selaku tuan rumah sempat tertinggal 0-1 dari tamunya Persela Lamongan dibabak pertama lewat gol Zainal Arief dimenit ke 22.
Sementara gol balasan tuan rumah Persidafon dicetak oleh kapten tim Eduard Ivakdalam dimenit ke- 47 babak kedua. Dan lewat gol cantik mantan striker PSPS Pekanbaru Pape Latyr N`diaye dimenit ke 80.
Persidafon sejatinya bisa menang dengan gol lebih banyak jika saja peluang yang didapatkan Pape tidak mengenai mistar gawang sebanyak dua kali. Termasuk tendangan pinaltinya dimenit ke 78, setelah Yohanis Nabar dijatuhkan dikotak terlarang.
Wasit Muslimin asal Makasar memberikan hadiah pinalti kepada tim tuan rumah tanpa ada aksi protes dari pemain-pemain Persela. Hanya saja peluang mencetak gol tersebut gagal dimanfaatkan oleh Pape yang menendang bola melambung tinggi diatas mistar gawang yang dikawal Khoirul Huda.
Usai pertandingan, pelatih Persidafon Dafonsoro Agus Yuwono mengaku kemenangan tersebut merupakan kerjasama tim yang baik. "Kemenangan ini didapatkan dengan kerja keras, anak-anak bermain lepas tanpa beban sehingga kami bisa meraih poin penuh dari Lamongan," katanya.
Agus juga mengatakan setelah pertandingan tersebut, skuad Persidafon akan istirahat sejenak dan akan persiapkan diri menjamu Persepam Madura pada 28 Juli mendatang di stadion Mandala atau di Bas Jouwe.
Sementara itu, pelatih Persela Lamongan Didik Ludianto ketika ditemui Antara tidak banyak komentar terkait kekalahan yang dialami oleh timnya.
"Anak-anak tidak bermain lepas, koordinasi antarlini belum jalan baik dan terkesan tergesa-gesa untuk selesaikan peluang," katanya seraya menyesalkan kekalahan timnya yang gagal membawa poin ke Lamongan. (*)
Persidafon yang bertindak selaku tuan rumah sempat tertinggal 0-1 dari tamunya Persela Lamongan dibabak pertama lewat gol Zainal Arief dimenit ke 22.
Sementara gol balasan tuan rumah Persidafon dicetak oleh kapten tim Eduard Ivakdalam dimenit ke- 47 babak kedua. Dan lewat gol cantik mantan striker PSPS Pekanbaru Pape Latyr N`diaye dimenit ke 80.
Persidafon sejatinya bisa menang dengan gol lebih banyak jika saja peluang yang didapatkan Pape tidak mengenai mistar gawang sebanyak dua kali. Termasuk tendangan pinaltinya dimenit ke 78, setelah Yohanis Nabar dijatuhkan dikotak terlarang.
Wasit Muslimin asal Makasar memberikan hadiah pinalti kepada tim tuan rumah tanpa ada aksi protes dari pemain-pemain Persela. Hanya saja peluang mencetak gol tersebut gagal dimanfaatkan oleh Pape yang menendang bola melambung tinggi diatas mistar gawang yang dikawal Khoirul Huda.
Usai pertandingan, pelatih Persidafon Dafonsoro Agus Yuwono mengaku kemenangan tersebut merupakan kerjasama tim yang baik. "Kemenangan ini didapatkan dengan kerja keras, anak-anak bermain lepas tanpa beban sehingga kami bisa meraih poin penuh dari Lamongan," katanya.
Agus juga mengatakan setelah pertandingan tersebut, skuad Persidafon akan istirahat sejenak dan akan persiapkan diri menjamu Persepam Madura pada 28 Juli mendatang di stadion Mandala atau di Bas Jouwe.
Sementara itu, pelatih Persela Lamongan Didik Ludianto ketika ditemui Antara tidak banyak komentar terkait kekalahan yang dialami oleh timnya.
"Anak-anak tidak bermain lepas, koordinasi antarlini belum jalan baik dan terkesan tergesa-gesa untuk selesaikan peluang," katanya seraya menyesalkan kekalahan timnya yang gagal membawa poin ke Lamongan. (*)