Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi minta tim PSIS Semarang memaksimalkan sisa tiga laga pada babak 12 besar kompetisi sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia. "Melihat hasil yang telah dicapai tim ini memang cukup berat untuk melangkah ke babak berikutnya tetapi jangan ada kata menyerah. Sisa tiga laga pada putaran kedua ini harus bisa dimaksimalkan," kata Hendar Prihadi usai "media gatherring" di Semarang, Senin petang.

Padahal, lanjut dia, kalaupun tiga pertandingan sisa itu berhasil dimenangkan tim asuhan pelatih Firmandoyo, kemungkinan nasib untuk lolos ke babak selanjutnya juga masih bergantung kepada tim lain.

Saat ini Imral Usman dan kawan-kawan masih menyisakan tiga laga pertandingan lagi pada babak 12 besar, yaitu dua pertandingan kandang yaitu menjamu PSBS Biak dan PS Bangka, serta satu laga tandang melawan Persebaya Surabaya.

PSIS Semarang menempati posisi terakhir klasemen sementara grup babak 12 besar karena baru mengumpulkan nilai satu dari tiga kali main, yaitu sekali seri dan dua kali kalah.

Lebih lanjut Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya juga akan terus menjalin komunikasi dengan Manajemen PSIS Semarang terutama untuk membantu menutup sisa pendanaan operasional tim Mahesa Jenar pada putaran kedua mendatang.

Seperti diketahui, manajemen PSIS setidaknya memerlukan dana Rp843 juta untuk menjalani sisa tiga laga pada putaran kedua ini.

Menurut dia, ada beberapa pendapatan yang masih bisa dioptimalkan seperti pemasukan tiket, sponsor maupun dari pengusaha. "Tetapi cara awalnya adalah memaksimalkan penjualan tiket pada dua sisa laga kandang ini," katanya.

Hendrar Prihadi juga menyayangkan sikap investor PSIS PT Setia Bina Nusa yang menghentikan kucuran dana secara sepihak di tengah kompetisi.

Menurut dia, ke depan PSIS harus belajar banyak untuk lebih selektif menentukan investor, terutama kejelasan perjanjian hitam di atas putih soal komitmen mereka menggelontorkan dana untuk tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang.

"Kalau menurut pandangan pribadi saya, PT Setia Bina Nusa sudah tidak bisa diandalkan. Banyak komitmen yang tidak mereka jalankan dan ini tentunya harus menjadi pelajaran bagi PSIS ke depan, kalau memang ada perjanjian MoU harus detail sehingga tidak bisa serta merta mereka meninggalkan begitu saja," katanya. (Ant)