Manajemen Persebaya
Surabaya mewacanakan penggunaan dua stadion untuk menggelar
pertandingan kandang pada kompetisi Indonesia Super League 2014, yakni
Gelora Bung Tomo dan Gelora 10 Nopember Tambaksari.
Direktur PT Mitra Muda Inti Berlian (perusahaan pengelola Persebaya) Diar Kusuma Putra kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, Stadion Gelora Bung Tomo yang memiliki fasilitas berstandar internasional akan menjadi tempat prioritas untuk menggelar laga penting melawan tim-tim besar.
Sedangkan Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari menjadi pilihan kedua saat Persebaya menjamu tim-tim biasa yang tidak terlalu banyak menyedot penonton.
"Renovasi Stadion Tambaksari dijadwalkan selesai akhir tahun ini dan kami ingin kembali menggunakannya untuk pertandingan ISL, selain Gelora Bung Tomo yang musim lalu dipakai Persebaya," katanya.
Pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya Surabaya menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo yang terletak di Kecamatan Pakal, wilayah Surabaya barat, sebagai "home base" karena saat itu Stadion Tambaksari sedang direnovasi.
Pilihan kembali memakai Stadion Tambaksari, menurut Diar, karena lokasinya yang berada di tengah kota dan mudah dijangkau oleh masyarakat penggemar bola.
"Ya, kalau nanti lawannya tim-tim biasa yang kemungkinan penontonnya tidak terlalu banyak, kita cukup main di Tambaksari. Tapi, kalau lawan tim-tim besar, seperti Persipura, Sriwijaya, Persija, atau Arema, pilihannya adalah Stadion Gelora Bung Tomo," tambah Diar.
Guna merealisasikan rencana itu, manajemen Persebaya akan menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk berkonsultasi, karena pengelolaan kedua stadion tersebut berada di bawah Pemkot Surabaya sebagai pemilik.
Selain itu, manajemen "Bajul Ijo" juga sedang menyiapkan seluruh persyaratan klub profesional sebagai syarat tampil di ISL, sesuai regulasi yang ditetapkan Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC), semisal aspek hukum, infrastruktur, personel dan administrasi, serta perangkat pendukung.
Pada perkembangan lain, rencana manajemen Persebaya untuk mengumumkan pelatih pada akhir Oktober ini harus ditunda sampai waktu yang belum ditentukan, karena masih ada masalah administrasi yang harus diselesaikan. (Antaranews.com) (ICH)
Direktur PT Mitra Muda Inti Berlian (perusahaan pengelola Persebaya) Diar Kusuma Putra kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, Stadion Gelora Bung Tomo yang memiliki fasilitas berstandar internasional akan menjadi tempat prioritas untuk menggelar laga penting melawan tim-tim besar.
Sedangkan Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari menjadi pilihan kedua saat Persebaya menjamu tim-tim biasa yang tidak terlalu banyak menyedot penonton.
"Renovasi Stadion Tambaksari dijadwalkan selesai akhir tahun ini dan kami ingin kembali menggunakannya untuk pertandingan ISL, selain Gelora Bung Tomo yang musim lalu dipakai Persebaya," katanya.
Pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya Surabaya menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo yang terletak di Kecamatan Pakal, wilayah Surabaya barat, sebagai "home base" karena saat itu Stadion Tambaksari sedang direnovasi.
Pilihan kembali memakai Stadion Tambaksari, menurut Diar, karena lokasinya yang berada di tengah kota dan mudah dijangkau oleh masyarakat penggemar bola.
"Ya, kalau nanti lawannya tim-tim biasa yang kemungkinan penontonnya tidak terlalu banyak, kita cukup main di Tambaksari. Tapi, kalau lawan tim-tim besar, seperti Persipura, Sriwijaya, Persija, atau Arema, pilihannya adalah Stadion Gelora Bung Tomo," tambah Diar.
Guna merealisasikan rencana itu, manajemen Persebaya akan menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk berkonsultasi, karena pengelolaan kedua stadion tersebut berada di bawah Pemkot Surabaya sebagai pemilik.
Selain itu, manajemen "Bajul Ijo" juga sedang menyiapkan seluruh persyaratan klub profesional sebagai syarat tampil di ISL, sesuai regulasi yang ditetapkan Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC), semisal aspek hukum, infrastruktur, personel dan administrasi, serta perangkat pendukung.
Pada perkembangan lain, rencana manajemen Persebaya untuk mengumumkan pelatih pada akhir Oktober ini harus ditunda sampai waktu yang belum ditentukan, karena masih ada masalah administrasi yang harus diselesaikan. (Antaranews.com) (ICH)