Manajemen Persik masih menunggu kucuran dana dari PT Liga Indonesia berupa hak siar, dan subsidi.
Krisis finansial terus menggerogoti Persik Kediri. Manajemen Persik
masih berusaha mencari pinjaman untuk membayar utang gaji pemain musim
lalu yang mencapai Rp1 miliar.
Sekretaris umum Persik Barnadi mengungkapkan, sebenarnya Persik masih memiliki dana sebesar Rp460 juta di PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi yang diikuti musim sebelumnya. Dana tersebut merupakan hak Persik atas subsidi, dan hak siar yang belum terbayarkan.
Sambil menunggu dana dari penyelenggara kompetisi cair, pengurus Persik tengah mencari dana talangan. Mereka meminjam dana ke beberapa pihak guna melunasi gaji para pemain yang belum terbayar.
“Kita masih punya tanggungan utang kepada para pemain. Gaji pemain bulan September belum terbayar. Seharusnya para pemain menerima gaji itu bulan Oktober ini. Jumlahnya sekitar Rp1 miliar lebih. Rinciannya yang lebih tahu manajer,” ungkap Barnadi kepada Goal Indonesia.
“Kita punya dana sebesar Rp450 sampai Rp460 juta di PT Liga. Dana itu tak lain adalah dana subsidi, dan siaran langsung yang belum terbayarkan.”
Sebelumnya, Barnadi menyatakan, pengurus Persik berencana melelang tim Macan Putih senilai Rp15 miliar lantaran kesulitan mendapatkan investor dan sporsorship.
“Kalau ada pengusaha yang punya uang Rp15 miliar, silakan pegang Persik. Pengurus tidak apa-apa. Semua bisa memegang Persik, dan tidak harus orang dari Pemerintah Kota [Pemkot] Kediri,” ujar Barnadi.
Pengurus Persik harus cepat mendapatkan investor baru maupun sponsor, jika tidak ingin didiskualifikasi, dan diturunkan ke pentas liga amatir oleh PSSI. Sebab, aspek kesehatan finansial menjadi satu hal penting yang dikawal PSSI musim depan. (goal.com) (ICH)
Sekretaris umum Persik Barnadi mengungkapkan, sebenarnya Persik masih memiliki dana sebesar Rp460 juta di PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi yang diikuti musim sebelumnya. Dana tersebut merupakan hak Persik atas subsidi, dan hak siar yang belum terbayarkan.
Sambil menunggu dana dari penyelenggara kompetisi cair, pengurus Persik tengah mencari dana talangan. Mereka meminjam dana ke beberapa pihak guna melunasi gaji para pemain yang belum terbayar.
“Kita masih punya tanggungan utang kepada para pemain. Gaji pemain bulan September belum terbayar. Seharusnya para pemain menerima gaji itu bulan Oktober ini. Jumlahnya sekitar Rp1 miliar lebih. Rinciannya yang lebih tahu manajer,” ungkap Barnadi kepada Goal Indonesia.
“Kita punya dana sebesar Rp450 sampai Rp460 juta di PT Liga. Dana itu tak lain adalah dana subsidi, dan siaran langsung yang belum terbayarkan.”
Sebelumnya, Barnadi menyatakan, pengurus Persik berencana melelang tim Macan Putih senilai Rp15 miliar lantaran kesulitan mendapatkan investor dan sporsorship.
“Kalau ada pengusaha yang punya uang Rp15 miliar, silakan pegang Persik. Pengurus tidak apa-apa. Semua bisa memegang Persik, dan tidak harus orang dari Pemerintah Kota [Pemkot] Kediri,” ujar Barnadi.
Pengurus Persik harus cepat mendapatkan investor baru maupun sponsor, jika tidak ingin didiskualifikasi, dan diturunkan ke pentas liga amatir oleh PSSI. Sebab, aspek kesehatan finansial menjadi satu hal penting yang dikawal PSSI musim depan. (goal.com) (ICH)