PS Nunukan dipastikan melaju ke Divisi Satu musim depan sebagai runner
up grup F setelah membantai Bontang Mitra United di laga terakhir dengan
skor telak 3-0 di lapangan sepakbola Binusan, Nunukan, Selasa (2/10).
Meskipun laga terakhir Bontang MU kalah, namun posisi juara grup F masih milik mereka. Sebab, Bontang MU telah berhasil memenangkan 3 pertandingan sebelumnya dan memiliki poin 9. Sementara PS Nunukan hanya mampu mendapatkan poin 7 setalah pada pertandingan perdana imbang lalu kalah dan pertandingan ketiga dan terakhir berhasil meraih 6 poin penuh.
Sementara di pertandingan lainnya, Persesam Sampit berhasil membungkam PS PU Putra Palangkaya dengan skor 2-0 di Stadion Sungai Bilal Nunukan. Meskipun Persesam Sampit mampu meraih 3 poin, namun tidak mampu lolos ke divisi satu musim depan. Sebab, mereka hanya berada di posisi ke 3 dengan mengoleksi 5 poin di grup F setelah PS Nunukan yang dimiliki 7 poin dan Bontang MU 9 poin.
Dari 73 tim yang berlaga di Divisi Dua Liga Indonesia ke XVIII ini, hanya ada 12 klub yang bisa lolos ke Divisi Satu musim depan. Salah satunya PS Nunukan yang merupakan satu-satunya perwakilan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Nunuan H. Andi Mutamir mengatakan, keberhasilan PS Nunukan lolos ke divisi satu nasional bukan hanya keberhasilan bagi pengurus PSSI Nunukan dan PS Nunukan. Tapi, keberhasilan seluruh masyarakat pencinta sepakbola yang ada di Kabupaten Nunukan. Utamanya bagi tim-tim sepakbola lokal yang telah banyak memberikan bantuan, baik bantuan moril maupun bantuan tenaga.
“Perlu diingat, adanya pemain-pemain hebat yang mengisi PS Nunukan ini 100 persen diambil dari tim-tim lokal saja. Utamanya yang pemain usia muda. Mereka direkrut untuk memperkuat PS Nunukan melalui seleksi juga. Terus terang saya bangga melihat mereka, karena meskipun berbeda tim, tapi mereka tetap kompak membela nama Nunukan,” ungkapnya memuji.
“Untuk itu, saya berharap kepada pemerintah daerah agar anggaran untuk olahraga lebih ditingkatkan lagi, sebab di bidang olahraga nama daerah dapat terangkat.Khusunya olahraga sepakbola ini agar tahun depan kita dapat berbicara dilevel nasional lagi,” ujarnya lagi.
Dikatakannya, masuk dalam divisi satu nasional tentunya bukan hal yang mudah. Perlu pengorbanan. Maka dari itu, untuk musim depan, pada laga divisi satu mendatang, PS Nunukan mampu menorehkan namanya di level nasional seperti tim-tim yang kini berlaga di level nasional.
“Jika ingin sepakbola Nunukan lebih maju, perlu dipikirkan lagi. Mau dibawa kemana. Apakah tetap di divisi dua atau melaju ke divis satu. PS Nunukan ini butuh perhatian dari pemda juga. Karena tanpa perhatian dari pemerintah, sepakbola di Nunukan tidak mampu berbicara di level nasional,” imbuhnya. (KAR) (www.radartarakan.co.id/)
Meskipun laga terakhir Bontang MU kalah, namun posisi juara grup F masih milik mereka. Sebab, Bontang MU telah berhasil memenangkan 3 pertandingan sebelumnya dan memiliki poin 9. Sementara PS Nunukan hanya mampu mendapatkan poin 7 setalah pada pertandingan perdana imbang lalu kalah dan pertandingan ketiga dan terakhir berhasil meraih 6 poin penuh.
Sementara di pertandingan lainnya, Persesam Sampit berhasil membungkam PS PU Putra Palangkaya dengan skor 2-0 di Stadion Sungai Bilal Nunukan. Meskipun Persesam Sampit mampu meraih 3 poin, namun tidak mampu lolos ke divisi satu musim depan. Sebab, mereka hanya berada di posisi ke 3 dengan mengoleksi 5 poin di grup F setelah PS Nunukan yang dimiliki 7 poin dan Bontang MU 9 poin.
Dari 73 tim yang berlaga di Divisi Dua Liga Indonesia ke XVIII ini, hanya ada 12 klub yang bisa lolos ke Divisi Satu musim depan. Salah satunya PS Nunukan yang merupakan satu-satunya perwakilan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Nunuan H. Andi Mutamir mengatakan, keberhasilan PS Nunukan lolos ke divisi satu nasional bukan hanya keberhasilan bagi pengurus PSSI Nunukan dan PS Nunukan. Tapi, keberhasilan seluruh masyarakat pencinta sepakbola yang ada di Kabupaten Nunukan. Utamanya bagi tim-tim sepakbola lokal yang telah banyak memberikan bantuan, baik bantuan moril maupun bantuan tenaga.
“Perlu diingat, adanya pemain-pemain hebat yang mengisi PS Nunukan ini 100 persen diambil dari tim-tim lokal saja. Utamanya yang pemain usia muda. Mereka direkrut untuk memperkuat PS Nunukan melalui seleksi juga. Terus terang saya bangga melihat mereka, karena meskipun berbeda tim, tapi mereka tetap kompak membela nama Nunukan,” ungkapnya memuji.
“Untuk itu, saya berharap kepada pemerintah daerah agar anggaran untuk olahraga lebih ditingkatkan lagi, sebab di bidang olahraga nama daerah dapat terangkat.Khusunya olahraga sepakbola ini agar tahun depan kita dapat berbicara dilevel nasional lagi,” ujarnya lagi.
Dikatakannya, masuk dalam divisi satu nasional tentunya bukan hal yang mudah. Perlu pengorbanan. Maka dari itu, untuk musim depan, pada laga divisi satu mendatang, PS Nunukan mampu menorehkan namanya di level nasional seperti tim-tim yang kini berlaga di level nasional.
“Jika ingin sepakbola Nunukan lebih maju, perlu dipikirkan lagi. Mau dibawa kemana. Apakah tetap di divisi dua atau melaju ke divis satu. PS Nunukan ini butuh perhatian dari pemda juga. Karena tanpa perhatian dari pemerintah, sepakbola di Nunukan tidak mampu berbicara di level nasional,” imbuhnya. (KAR) (www.radartarakan.co.id/)
