Nama besar Persiba Balikpapan
dilevel kompetisi kasta teratas tanah air dipertaruhkan seiring
kehadiran tim verifikasi PSSI, Rabu (27/11) yang akan menilai kelayakan
stadion Parikesit sebagai venue kandang tim Persiba di Liga Super Indonesia (LSI) nanti.
Maklum saja, nama stadion milik Pertamina Balikpapan ini
menjadi salah satu dari tiga stadion klub peserta yang masuk kategori
kurang layak untuk menggelar hajatan sepakbola bergengsi di level LSI
ini. Dari sisi infrastuktur, PSSI tentu mengantongi beberapa catatan
penting yang masih menjadi pekerjaan rumah pengelolah Parikesit,
semisalnya, rumput lapangan yang selalu saja becek dan tergenang air
jika hujan lebat saat pertandingan berlangsung.
Kondisi ini diperparah dengan sistim drainase atau penyerapan air di stadion berkapasitas 15 ribu penonton tersebut yang masih kurang bagus.
"Kami sudah beberapa kali melakukan perbaikan, baik di awal musim maupun saat jeda kompetisi. Termasuk dengan kelengkapan sarana pendukung lainnya pun kami perbarui," ujar Ketua Umum Persiba, Syahril Taher.
Namun, semuanya dikembalikan kepada tim verifikasi PSSI untuk menilai
sekaligus memutuskan layak atau tidaknya markas tim kebanggaan warga
kota Balikpapan ini untuk menggelar pertandingan ISL.