Kompetisi Indonesia Super League 2014 akan segera bergulir pada
tanggal 1 Februari 2014. Ini menjadi sejarah baru dalam persepakbolaan
nasional, karena menjadi kompetisi hasil unifikasi dari ISL dan IPL
sesuai amanah Kongres PSSI 2013.
Seperti telah dirilis sebelumnya, Komite Eksekutif PSSI menetapkan 22 klub yang telah menjalani serangkaian proses verifikasi untuk menjadi peserta kompetisi Indonesia Super League 2014. Dan, berbeda dengan sebelumnya, kompetisi ISL 2014 akan terbagi menjadi dua wilayah, masing-masing wilayah berisikan 11 klub.
PT Liga Indonesia sendiri, pada Jumat (3/1) ini telah mengadakan Rapat Pleno di Jakarta mengenai pembagian wilayah klub ISL 2014. Dalam hal ini, PT Liga Indonesia berupaya keras merancang pembagian wilayah ini berdasarkan kondisi geografis, namun tetap menjaga kualitas kompetisi, serta efisiensi dari segi pembiayaan klub peserta.
“Ya, kita membelah secara geografis. Seperti telah disampaikan saat rilis peserta kompetisi akhir tahun lalu, ada pekerjaan rumah dari kita untuk memisahkan klub di Jawa Timur atau Kalimantan. Dengan mempertimbangkan aspek kualitas, dan efisiensi, dalam Rapat Pleno kami telah menetapkan pembagian wilayah untuk kompetisi ISL 2014,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia di Jakarta, Jumat (3/1).
Perhitungan aspek kualitas sendiri, didasarkan kepada penilaian koefisien pada prestasi terakhir klub peserta di musim lalu. Dari perhitungan tersebut, diperoleh perimbangan kekuatan yang hampir sama antara wilayah barat dan timur.
"Untuk level kompetisi, kami punya metode kualitatif dalam mengukur skor masing-masing wilayah. Di Barat, jumlah skor mencapai 84. Sedangkan Timur skornya adalah 87. Dengan kondisi ini kompetisi akan menjadi seimbang," ujar Joko.
"Ada juga pertimbangan dari kandang yang akan digunakan. Contohnya adalah, kenapa Persiba Bantul main di Timur? Itu karena Stadion Maguwoharjo juga digunakan oleh Persiram Raja Ampat," sambung Joko.
Adapun peserta wilayah Barat kompetisi ISL 2014 adalah :
Peserta kompetisi ISL 2014 Wilayah Timur adalah
“Dari 22 klub tersebut, ada beberapa tim yang tidak main di kandangnya sendiri seperti, Persiram Raja Ampat yang sementara menggunakan Stadion Maguwoharjo, Sleman. Begitu pula dengan PSM Makassar yang akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai kandang sementara mereka.
Sedangkan Perseru, menggunakan Stadion Mandala Jayapura,” papar Joko Driyono.
Di kompetisi ISL musim ini, Persebaya akan berkompetisi dalam wilayah yang berbeda dengan Arema Indonesia. Dijelaskan oleh pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI ini, pembagian wilayah tidak didasarkan antara rivalitas suporter klub.
"Tidak sama sekali mempertimbangkan hal itu (rivalitas suporter). Arema dan Persebaya bisa saja bertemu di babak delapan besar, jika keduanya sama-sama lolos. Protes untuk pembagian grup boleh dilayangkan, tapi tidak bisa mengubah keputusan," tandas Joko. (ligaindonesia) (ICH)
Seperti telah dirilis sebelumnya, Komite Eksekutif PSSI menetapkan 22 klub yang telah menjalani serangkaian proses verifikasi untuk menjadi peserta kompetisi Indonesia Super League 2014. Dan, berbeda dengan sebelumnya, kompetisi ISL 2014 akan terbagi menjadi dua wilayah, masing-masing wilayah berisikan 11 klub.
PT Liga Indonesia sendiri, pada Jumat (3/1) ini telah mengadakan Rapat Pleno di Jakarta mengenai pembagian wilayah klub ISL 2014. Dalam hal ini, PT Liga Indonesia berupaya keras merancang pembagian wilayah ini berdasarkan kondisi geografis, namun tetap menjaga kualitas kompetisi, serta efisiensi dari segi pembiayaan klub peserta.
“Ya, kita membelah secara geografis. Seperti telah disampaikan saat rilis peserta kompetisi akhir tahun lalu, ada pekerjaan rumah dari kita untuk memisahkan klub di Jawa Timur atau Kalimantan. Dengan mempertimbangkan aspek kualitas, dan efisiensi, dalam Rapat Pleno kami telah menetapkan pembagian wilayah untuk kompetisi ISL 2014,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia di Jakarta, Jumat (3/1).
Perhitungan aspek kualitas sendiri, didasarkan kepada penilaian koefisien pada prestasi terakhir klub peserta di musim lalu. Dari perhitungan tersebut, diperoleh perimbangan kekuatan yang hampir sama antara wilayah barat dan timur.
"Untuk level kompetisi, kami punya metode kualitatif dalam mengukur skor masing-masing wilayah. Di Barat, jumlah skor mencapai 84. Sedangkan Timur skornya adalah 87. Dengan kondisi ini kompetisi akan menjadi seimbang," ujar Joko.
"Ada juga pertimbangan dari kandang yang akan digunakan. Contohnya adalah, kenapa Persiba Bantul main di Timur? Itu karena Stadion Maguwoharjo juga digunakan oleh Persiram Raja Ampat," sambung Joko.
Adapun peserta wilayah Barat kompetisi ISL 2014 adalah :
- Arema Indonesia
- Gresik United
- Persija Jakarta
- Semen Padang
- Sriwijaya FC
- Persita Tangerang
- Persik Kediri
- Persijap Jepara
- Persib Bandung
- Pelita Bandung Raya
- Barito Putera
Peserta kompetisi ISL 2014 Wilayah Timur adalah
- Persipura Jayapura
- Perseru Serui
- Mitra Kukar
- Persisam Samarinda
- Persiram Raja Ampat
- Persiba Bantul
- Persela Lamongan
- Persepam Madura United
- Persebaya Surabaya
- Persiba Balikpapan
- PSM Makassar
“Dari 22 klub tersebut, ada beberapa tim yang tidak main di kandangnya sendiri seperti, Persiram Raja Ampat yang sementara menggunakan Stadion Maguwoharjo, Sleman. Begitu pula dengan PSM Makassar yang akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai kandang sementara mereka.
Sedangkan Perseru, menggunakan Stadion Mandala Jayapura,” papar Joko Driyono.
Di kompetisi ISL musim ini, Persebaya akan berkompetisi dalam wilayah yang berbeda dengan Arema Indonesia. Dijelaskan oleh pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI ini, pembagian wilayah tidak didasarkan antara rivalitas suporter klub.
"Tidak sama sekali mempertimbangkan hal itu (rivalitas suporter). Arema dan Persebaya bisa saja bertemu di babak delapan besar, jika keduanya sama-sama lolos. Protes untuk pembagian grup boleh dilayangkan, tapi tidak bisa mengubah keputusan," tandas Joko. (ligaindonesia) (ICH)