Mitra Kukar menggasak Persik Kediri dengan skor 7-2 pada laga perdana
mereka di babak delapan besar Grup B Turnamen Inter Island Cup (IIC)
2014 di Stadion Manahan Solo, Minggu (19/1) malam.
Laga yang
dipimpin wasit Novari Ihsan dari Jakarta berlangsung menarik dari menit
pertama. Bahkan Persik Kediri berhasil unggul 1-0 melalui gol yang
dicetak Dicky Firasat pada menit ke-4.
Tetapi tim asuhan
pelatih Stefan Hansson berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui
gol yang dicetak Raphael Maitimo pada menit ke-8. Kemudian Mitra Kukar
berhasil mengungguli menjadi 2-1 melalui gol yang dicetak Zulham Zamrun
pada menit ke-15.
Anindito memperbesar kemenangan timnya
menjadi 3-1 melalui gol yang pada menit ke-35 dan Zulham Zamrun kembali
mencetak gol kedua pada menit ke-37 sehingga mengubah kedudukan menjadi
4-1 untuk keunggulan Mitra Kukar dan bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua tim asuhan pelatih Aris Budi Sulistyo berusaha
mengejar ketertinggalannya dengan meningkatkan tempo permainannnya
tetapi justru gawang mereka yang dijaga Teddy Herry S kebobolan melalui
gol yang dicetak pemain Mitra Kukar Raphael Maitimo pada menit ke-52
sehingga mengubah kedudukan menjadi 5-1.
Merasa telah unggul
5-1 tidak membuat pemain-pemain Mitra Kukar berpuas diri. Bahkan mereka
semakin meningkatkan tempo permainan dengan menekan lini pertahanan
Persik Kediri dan pada menit ke-63 Raphael Maitimo mekembali mencetak
gol ketiganya sehingga kedudukan berubah menjadi 6-1.
Persik
memperkecil ketertinggalannya menjadi 6-2 setelah Randi Irawan berhasil
menjebol gawang Mitra Kukar yang dijaga kiper Dian Agus Prasetyo.
Tetapi menjelang pertandingan usai, Zulham Zamrun mencetak gol
ketiganya pada menit ke-82 dan mengubah kedudukan menjadi 7-2 dan
bertahan hingga pertandingan usai.
Usai laga Pelatih Mitra Kukuar, Stefan Hansson mengatakan ini hasil yang sangat menyenangkan.
"Kunci kemenangan adalah pertahanan yang bagus, lalu melancarkan
serangan balik. Besok melawan Persib, akan jadi pertandingan hebat.
Kedua tim sama bagusnya, dan akan menentukan tiket ke final,"kata
Hansson.
Di tempat bersamaan pembesut Persik, Aris Budi Sulistyo menyebut ini merupakan kekalahan terburuk yang ia terima.
"Kondisi stamina pemain kami yg tidak baik ikut andil dalam kekalahan
telak ini. Di samping itu persiapan kami dalam mengikuti ISL juga sangat
terlambat jika dibanding tim lainnya. Kami datang ke Solo ingin menguji
apakah kami sudah siap untuk berlaga di ISL," papar Aris. (ligaindonesia)