Kemudian datanglah Silvio Escobar hanya beberapa hari jelang turnamen Inter Island Cup 2014. Tampil bagus di turnamen itu, Escobar langsung direkrut Sape Kerap. Puasa di dua pertandingan awal Indonesia Super League (ISL), Esfobar baru menggelegar di laga ketiga. Dia menjadi penentu kemenangan Persepam atas PSM Makassar 1-0 di Gelora Bangkalan.
Sepekan kemudian, dia kembali mencetak sebuah gol di kandang Persisam Samarinda sekaligus berkontribusi besar untuk timnya meraih satu poin. Otomatis penampilannya memunculkan ekspektasi besar dari publik sepakbola Madura. Ekspektasi soal konsistensi dalam mencetak gol tentunya.
"Saya pribadi senang Escobar bisa mencetak gol dalam dua pertandingan terakhir. Dia tipe pekerja keras di lapangan dan tentu kami semua berharap dia akan terus stabil," terang Manajer Persepam, Achsanul Qosasi, Selasa (25/2).
Striker berkebangsaan Paraguay tersebut juga cepat beradaptasi dengan strategi pelatih Daniel Roekito. Paling tidak Escobar bisa mencerna pola yang dipasang pelatih, baik sebagai striker tunggal atau menemani Zaenal Arif. Ini yang dianggap sebagai kelebihan Escobar.
Daniel pun sejak jauh hari menganggap striker berusia 31 tahun ini bisa bersinar bersama Sape Kerap. Itulah yang membuat pelatih tidak ragu memilih dia dibanding Guy Junior yang jauh lebih lama mengikuti seleksi di tim kebanggaan Pulau Garam.
"Dia bukan tipe striker yang hanya menunggu bola, tapi juga mau turun ke belakang dan melakukan perebutan bola. Saya yakin kalau Escobar terus bekerja keras, akan banyak gol yang diciptakannya untuk Persepam," tutur sang pelatih.
Silvio Escobar hingga sekarang menjadi pencetak gol terbanyak di Persepam. Dari enam gol yang dikoleksi Sape Kerap, Escobar memcetak dua gol, sedangkan lainnya diceploskan Zaenal Arif, Issack Djober, Rossy Noprihanis dan Ade Suhendra. (sindo)
