Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Kamis, 21 Februari 2013

Muhammad Arsyad: Mutiara Muda Pelita Bandung Raya

By
Updated : Kamis, 21 Februari 2013 19.03.00
Mutiara Muda Pelita Bandung Raya

Pelita Bandung Raya (PBR) adalah salah satu klub yang memberi kepercayaan besar kepada pemain muda untuk tampil di Indonesia Super League 2012/2013. Bersama pelatih Simon McMenemy, PBR pun mengorbitkan beberapa nama pemain muda yang sangat potensial.

Salah satu pemain yang melejit namanya adalah Muhammad Arsyad. Hingga saat ini, Arsyad telah menjadi starter PBR sebanyak enam kali, dan mencatat 425 menit penampilan di lapangan. Satu gol berhasil ia cetak ke gawang Persija Jakarta, yang juga pernah diperkuatnya semasa yunior.

Dengan usia masih 19 tahun, Arsyad juga menjadi pemain termuda di skuad PBR yang terbanyak masuk starting eleven. Hebatnya, Arsyad berhasil menjawab kepercayaan dari Simon, dengan penampilan yang gemilang di lapangan. Akibat aksi impresifnya, gelandang asing Nemanja Obric pun sempat dicadangkan karena Simon lebih memberi kepercayaan pada pemain yang pernah menimba ilmu di Uruguay ini.

“Arsyad punya bekal skill dan teknik yang mumpuni untuk bersaing di ISL. Sebagai pemain muda, memang ia kadang masih belum bisa mengontrol permainannya di lapangan, sehingga butuh senior yang mendampingi. Tapi, dengan semakin bertambahnya jam terbang dia di ISL, saya yakin ia semakin matang,” ungkap Eka Ramdani, kapten PBR, kepada ligaindonesia.co.id, Rabu (20/2), saat dimintai komentarnya tentang Arsyad.

Menariknya, awal Arsyad bergabung ke PBR, tak lepas dari informasi yang muncul di jejaring sosial twitter.

 “Saya memperoleh informasi dari Twitter bahwa Pelita Bandung Raya mengadakan seleksi pemain untuk
 menghadapi Liga Super Indonesia musim 2012/2013, “ ujar gelandang kelahiran  Jakarta, 22 April 1993 ini.
Berdasarkan info tersebut dia berangkat dari kediamannya di Bekasi, Sabtu (10/11) subuh, untuk mengikuti seleksi umum yang digelar pada hari yang sama di Lapangan Pusdikajen Lembang.

Walau mengaku agak sedikit kelelahan setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, tapi Arsyad tetap mengikuti seluruh instruksi para pelatih yang menyeleksi dengan harapan dapat lolos seleksi.

Ternyata Simon McMenemy dan jajaran asistennya  tertarik dengan talenta yang dimiliki Arsyad, hingga dia bisa lolos seleksi dan selanjutnya dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan di Pusdikajen mulai 15 November 2012.

“Pada awalnya, kalau melihat pemain-pemain yang ada, saya tidak terlalu berharap untuk bisa main secara reguler.Tapi saya selalu berusaha dan berlatih keras, ‘kata pemain termuda yang masuk jajaran starting eleven PBR hingga saat ini.

Ternyata perjuangan mantan pemain SAD Indonesia di Uruguay ini berbuah positif. Jajaran pelatih menganggapnya layak untuk menghuni skuad inti hingga akhirnya Arsyad menjadi bagian skuad inti Pelita Bandung Raya dan diprediksi bakal menjadi Rising Star.

Muhammad Arsyad juga menjadi satu dari lima pemain PBR yang pernah menimba ilmu bersama tim Sociedad AnĂ³nima Deportiva (SAD) Indonesia  di Uruguay. Ia bergabung dengan SAD pada 2010 setelah membawa Perseba Super Bangkalan Menjadi juara Piala Soeratin U-18 pada 2009.

Arsyad biasa diplot sebagai gelandang sayap kiri. Bahkan pada 2007 ketika masih memperkuat SSB AS IOP APAC INTI Jakarta, ia pernah menyabet gelar gelandang kiri terbaik Piala Menpora U-15.Gerakannnya yang lincah dan keberaniannya membawa bola melewati hadangan lawan menjadi salah satu ciri khas Arsyad.

Sepulangnya dari Uruguay pada 2011, Arsyad langsung direkrut Persisam Samarinda U-21. Selama dua musim di Samarinda Ia membawa timnya menjadi semifinalis dan runner up kompetisi LSI U-21. Arsyad juga menjadi bagian dari skuad Kaltim peraih merebut medali emas sepak bola PON 2012 di Pekanbaru. 

Berita Terkait

Comment