Kendati demikian, rasa percaya diri tinggi tetap terpatri di dada para pemain Mitra Kukar. Skuad asuhan pelatih Stefan Hansson ini berbekal tiga poin dari laga tandang terakhirnya, saat mengalahkan PSM Makassar 2-0, Jumat (7/2). Sebaliknya, Persipura justru mengalami hasil kurang mengenakkan, setelah ditahan imbang Persepam MU 2-2 di Jayapura.
"Kemenangan atas PSM Makassar sangat positif untuk menjadi modal ketika menjamu Persipura, mental pemain kami sedang bagus," ujar Asisten Manajer Mitra Kukar, Nor Alam.
Berkaca pada rekor pertemuan sebelumnya, Mitra Kukar memang sulit berbuat banyak walau berstatus sebagai tuan rumah, kala menjamu para penggawa Mutiara Hitam. Naga Mekes pernah kalah dua kali di Aji Imbut oleh tim Mutiara Hitam, yaitu pada 13 Maret 2013 Mitra Kukar dipermalukan Persipura dengan skor 0-3, dan pada 17 Desember 2011, Mitra Kukar kalah 1-2 dari Persipura.
Hanya saja, catatn itu ingin dijadikan sebagai sejarah kelam yang harus dikubur dalam-dalam. Raphael Maitimo dkk ingin menebusnya dengan torehan kemenangan demi kemenangan di ISL 2014 ini, tidak hanya sekedar membalaskan dendam atas Persipura. Apalagi, grafik permainan mereka juga terus menanjak, sejak pra musim hingga awal musim ini.
"Percaya diri penting, tapi tak boleh jumawa. Pastinya kami akan bermaian dengan sebaik-baiknya disetiap pertandingan, apalagi melawan Persipura, target kami poin penuh, kami tidak ingin kehilangan poin di kandang sendiri," kata Nor Alam.
Persiapan serius sudah dilakukan skuad Mitra Kukar usai menjalani tur Jatim pekan lalu. Penggawa Naga Mekes berlatih sejak Minggu (9/2) malam di Stadion Madya Aji Imbut.
"Coach Hansson menginstruksikan kepada pemain lini tengah dan belakang. Mereka harus melakukan pressing setiap lawan yang memegang bola. Dia minta semua pemain harus disiplin, kalau mau dapatkan tiga poin di laga kandang perdana," ucap Asisten pelatih, Sukardi Kardoks.
"Lini tengah menjadi kunci untuk membangun serangan. Makanya, Bima dan Maitimo yang akan dibantu Erick, akan bekerja ekstra. Mereka harus membantu serangan dan memback up pertahanan," tandas Sukardo.
Sementara itu, kekuatan lini depan Persipura dikhawatirkan bakal menurun dengan absennya Titus Bonai. Apalagi Persipura hingga saat ini belum bisa memainkan bomber andalan Boaz Solossa yang masih dalam tahap pemulihan cedera tulang kering.
Dengan kondisi ini, Mettu berserta pelatih kepala Jacksen Ferreira Tiago harus berpikir keras mengatur komposisi pemain di lini serang. Persipura sudah memiliki dua opsi untuk mengatasi masalah krisis striker ini. Pertama, Persipura akan memainkan legion asing Boakay Eddy Foday untuk ditempatkan sebagai striker.
Apabila opsi ini dipilih, maka Persipura harus memilih siapa dua pemain asing lainnya yang akan diturunkan. Ini menjadi pilihan sulit karena tiga pemain asing yang dimiliki yakni kiper Yoo Jae Hoon, bek Bio Paulin, dan gelandang Lim Jun Sik, selalu menjadi pilihan utama.
Sesuai regulasi, setiap tim hanya boleh memainkan tiga pemain asing dalam setiap laga. Opsi lainnya, ujar Mettu, dengan memainkan striker muda Ricky Kayame. "Kami sudah siapkan antisipasi tersebut. Semoga Persipura bisa memetik hasil positif," ujar Mettu Duaramury, asisten pelatih Persipura. (ligaindonesia)
