Kedua kesebelasan memperlihatkan permainan cepat sejak menit pertama. Persib terlihat tidak canggung walaupun harus tampil di hadapan ribuan pendukung Persik Kediri. Persik sendiri tampil cukup solid di lini pertahanan. Ndubuisi dkk mampu membuat para striker Persib tidak bisa leluasa bergerak mendekati kotak penalti.
Persik sendiri beberapa kali merepotkan lini pertahanan Persib, lewat upaya serangan baliknya. Namun sepanjang babak pertama ini, tidak ada satu gol pun yang tercipta. Skor 0-0 di babak pertama ini semakin memperpanjang rekor Persib yang tak mampu mencetak gol di paruh pertama pada musim ini.
Upaya Persib untuk mencetak gol akhirnya terjadi pada menit ke-55. Bukan sumbangsih para penyerangnya, namun Achmad Jufriyanto yang mampu menggetarkan jala Macan Putih yang dikawal oleh Tedi Heri. Jupe, panggilan akrabnya, sukses menaklukkan Tedi lewat tendangan jarak dekat di kotak penalty Persik.
Djibril Coulibaly nyaris menambah keunggulan bagi Maung Bandung, andai tendangannya di kesempatan perdana sejak masuk lapangan pada menit 54, tidak membentur mistar gawang. Namun, pada akhirnya striker asal Mali ini menjunjukkan bahwa ia adalah sosok yang memang dibutuhkan Persib sebagai goal getter. Djibril mencatat gol perdana bagi Persib dalam debutnya pada menit ke-80.
Kemenangan Persib menjadi makin sempurna berkat gola dari Atep pada masa injury time. Gol pemain bernomor 7 ini sangat berkelas, setelah tendangan dari sisi kanan pertahanan Persik, meluncur deras tanpa mampu dihalau tedi Heri.
Kemenangan 3-0 ini mengantarkan Persib Bandung ke posisi puncak klasemen Wilayah Barat dengan nilai 10. Maung Bandung berhasil mengkudeta tampuk pimpinan sementara dari tangan Arema Indonesia, dengan koleksi 9 poin. Sementara Persik tetap berada di posisi ke-10 dengan torehan 1 poin dari 4 laga. (ligaindonesia)
