Ketua Task Force untuk PSMS Medan, Hinca Panjaitan mengaku jika
saat ini kondisi tim berjuluk Ayam Kinantan seperti orang sekarat yang
berada di Unit Gawat Darurat (UGD). Makanya PSSI sebagai organisasi
tertinggi sepak bola di Indonesia wajib untuk membantu.
“PSSI menganggap PSMS Medan mempunyai sejarah panjang dan berpengaruh di Liga Indonesia (LI). Apalagi, PSMS merupakan simbol Kota Medan jadi amat disayangkan jika dengan fakta-fakta tersebut, tim itu harus dilepas begitu saja dan absen dari kompetisi,” terang Hinca, Rabu (12/3). PSSI akan membantu sepenuhnya nasib PSMS yang dipimpin oleh Indra Sakti Harahap untuk mengikuti Kompetisi Divisi Utama (DU) 2014 ini.
"PSSI bukan membantu kepengurusan Indra, melainkan klub ini yang sedang terpuruk. Kebetulan saja, Indra yang menjadi ketua umumnya," tegas pria yang juga Ketua Komisi Disiplin PSSI.
Hinca mengaku banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan kepegurusan Indra Sakti. Salah satunya, harus membayar tunggakan gaji pemain yang terdahulu yang belum di bayar.
"Tunggakan gaji harus di selesaikan sampai tuntas, jangan ada pemain yang belum dapat gaji dan harus diingat gaji tersebut harus dibayar sebelum kompetisi berjalan. Jika itu tak dibayar, klub ini bisa terancam tak ikut, kalau untuk membayarnya bukan cara tali asih melainkan secara rasional," ujarnya sembari menjelaskan bahwa pembayaran tergantung kesepakatan pemain dan pengurus yang berdasarkan hukum. (bolahita)
“PSSI menganggap PSMS Medan mempunyai sejarah panjang dan berpengaruh di Liga Indonesia (LI). Apalagi, PSMS merupakan simbol Kota Medan jadi amat disayangkan jika dengan fakta-fakta tersebut, tim itu harus dilepas begitu saja dan absen dari kompetisi,” terang Hinca, Rabu (12/3). PSSI akan membantu sepenuhnya nasib PSMS yang dipimpin oleh Indra Sakti Harahap untuk mengikuti Kompetisi Divisi Utama (DU) 2014 ini.
"PSSI bukan membantu kepengurusan Indra, melainkan klub ini yang sedang terpuruk. Kebetulan saja, Indra yang menjadi ketua umumnya," tegas pria yang juga Ketua Komisi Disiplin PSSI.
Hinca mengaku banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan kepegurusan Indra Sakti. Salah satunya, harus membayar tunggakan gaji pemain yang terdahulu yang belum di bayar.
"Tunggakan gaji harus di selesaikan sampai tuntas, jangan ada pemain yang belum dapat gaji dan harus diingat gaji tersebut harus dibayar sebelum kompetisi berjalan. Jika itu tak dibayar, klub ini bisa terancam tak ikut, kalau untuk membayarnya bukan cara tali asih melainkan secara rasional," ujarnya sembari menjelaskan bahwa pembayaran tergantung kesepakatan pemain dan pengurus yang berdasarkan hukum. (bolahita)