Para pemain Jember United selalu mendominasi dalam serangkaian pertandingan uji coba. Terakhir, Selasa (15/4/2014), Jember United menggasak klub milik Brigade Infantri 9 TNI, Dharaka, di Stadion Notohadinegoro Jember, dengan skor 4-0.
Gol masing-masing dicetak Wahyu Putra Utama pada menit 12, Sabeq Fahmi Fahrezy pada menit 42, Rifki Auliarrohman menit 66, dan Capung Junaidi menit 68.
Empat gol dicetak pemain tengah. Ini cukup menyenangkan bagi pelatih Yani Faturrahman. "Pemain menjalankan instruksi, coming from behind. Gelandang muncul tiba-tiba, saat striker di-pressing. Striker jadi tembok (wall pass)," katanya.
Namun Yani melihat anak asuhnya belum teruji menghadapi lawan berat. Banyak peluang yang gagal di penyelesaian akhir. "Pemain kurang greget. Walau uji coba seharusnya jadi motivasi," katanya.
Di lini belakang, para pemain Jember United belum bekerja keras. Dalam semua uji coba, belum ada ujung tombak tim lawan yang mampu bikin barisan pertahanan kocar-kacir.
Ini juga membuat Yani kesulitan dalam menentukan kekuatan penjaga gawang. "Ini saya masih belum menentukan kipernya siapa. Masih remang-remang," katanya.
Kamis (17/4/2014), Jember United akan menghadapi Tim PON Jatim di Stadion Notohadinehoro. Yani berharap memperoleh perlawanan ketat dari lawan untuk menguji kemampuan semua lini anak asuhnya, terutama kiper. "Saya ingin memaksimalkan pola coming from behind," katanya.
Coming from behind adalah pola yang bisa digunakan pelatih Persebaya Rusdi Bahalwan. Inti dari pola ini adalah mengefektifkan serangan dari lini kedua atau gelandang. Yani memahami betul pola ini karena pernah dilatih oleh Rusdi sewaktu memperkuat Persebaya era 1990-an. (beritajatim)
