Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Minggu, 20 April 2014

Persitara Ingin Kembali Bermain di Tugu

By
Updated : Minggu, 20 April 2014 21.02.00
Kubu Persitara Jakarta Utara akan mengevaluasi dua laga kandang yang sudah mereka lalui. Bukan cuma hasil laga yang akan dievaluasi, masalah infrastruktur khususnya kelayakan Stadion Kamal juga akan dibahas. Ya, kubu Persitara mulai mengeluhkan kondisi Stadion Kamal.

Pasalnya, stadion yang berada di pesisir wilayah Jakarta tersebut kurang strategis buat kandang tim berjuluk Laskar si Pitung. Buktinya, kubu Persitara mulai berpikir kembali ke Stadion Tugu. “Ada plus minusnya kita main di sini (Stadion Kamal). Plusnya, kondisi stadion lebih representatif dibandingkan Tugu.

Sementara minusnya lebih banyak,” ungkap Manajer- Coach Persitara Muhammad Jaelani. Misalnya, lanjut Jaelani, biaya operasional laga kandang lebih besar dibandingkan biaya operasional ketika Persitara menjamu lawannya di Stadion Tugu. Selain itu, penonton yang datang ke stadion tidak sebanyak kala Laskar si Pitung berlaga di Stadion Tugu.

Pasalnya, penonton enggan datang mengingat akses menuju Stadion Kamal relatif jauh dan rumit. “Tak ada tim yang tak butuh penonton. Karena selain menjadi penyemangat tim, keberadaan penonton di stadion, kami dapat pemasukan dari penjualan tiket penonton,” tutur pria yang akrab disapa Bang Jae itu.

Lebih lanjut Bang Jae mengungkapkan, kondisi lapangan Stadion Kamal dengan Stadion Tugu tidak jauh berbeda. Bahkan, lapangan Stadion Kamal tidak lebih baik.

Contohnya, masalah resapan air. “Kalau hujan, Lapangan Kamal mudah digenangi air. Itu karena resapan dan drainase-nya kurang bagus,” tandas Bang Jae.

Ya, seperti ketika Persitara menjamu Persikabo Bogor kemarin. Sebelum laga digelar, hujan mengguyur Stadion Kamal. Namun setelah hujan redah, lapangan tidak bisa langsung digunakan karena banyak terdapat genangan air. Tak ayal, kickoff yang semestinya dimulai pukul 15.15 WIB ditunda.

Dan Pukul 16.20 WIB wasit mulai meniup peluit kickoff. Itu setelah, Panitia Pertandingan (Panpel) dibantu anak gawang genangan air ke pinggir lapangan. Karena molor dari jadwalkan, laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Grup 2 itu terancam tak dapat dituntaskan.

Pasalnya, Stadion Kamal tak dilengkapi lampu. Dengan begitu, jika langit sudah gelap maka pertandingan tidak mungkin dilanjutkan. Itu pernah terjadi musim lalu.

Tapi bukan masalahnya lapangan tergenang air hujan sehingga kickoff molor. Tetapi karena tim medis tak kunjung datang. Akhirnya pengawas pertandingan tak berani meniup peluit kickoff sebelum tim medis standby di pinggir lapangan. Waktu itu, kickoff juga dimulai pukul 16.00 lebih. Pukul 17.00 langit di atas Stadion Kamal sudah gelap gulita dan tak memungkinkan pertandingan dilanjutkan. (indopos)




Berita Terkait

Comment