Piala Soeratin U-19 2014 bakal segera diputar, dimulai dari
level Asosiasi Provinsi (Asprov), memperebutkan tiket 16 Besar nasional.
Kompetisi sepakbola nasional bakal makin padat tahun ini. Tidak saja di level kompetisi profesional seperti Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, ISL U-21-nya, dan kompetisi nonprofesional bertajuk Piala Nusantara, tapi juga Piala Soeratin.
Piala Soeratin merupakan program tahunan PSSI yang sudah lama mandeg. Ajang ini kali terakhir dilangsungkan pada 2010-2011 silam ketika Villa 2000 tampil sebagai juara. Ketika itu, kompetisi ini diperuntukkan khusus kelompok usia di bawah 18 tahun.
Di level U-17, PSSI juga pernah menggelar turnamen serupa pada 2012. PSDS Deli Serdang tampil sebagai juara.
Kini, PSSI sudah siapkan road map untuk kembali menggelar Piala Soeratin U-19. Rencananya, mulai Mei akan dimulai dengan kampanye, lewat parade Soeratin Trophy Tour, di kota-kota yang klubnya pernah memenangi trofi ini.
Kota-kota tersebut antara lain Jakarta, Malang, Surabaya, Ternate, Medan, Bekasi, Sorong, Bogor, Bandung, Semarang, Mojokerto, Pasuruan, dan Bangkalan.
Secara format, Piala Soeratin U-19 2014, tak akan jauh beda dengan Piala Nusantara. Akan ada tiga tahapan yang dilalui klub, mulai dari tahap provinsi, regional, dan baru kemudian masuk ke level nasional.
“Kami harapkan pada awal Juni Piala Soeratin U-19 bisa dimulai di tingkat Asosiasi Provinsi (asprov). Dan nantinya, pada tahapan nasional hanya akan dipilih 16 klub yang lolos putaran final,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, Senin (21/4).
Tiket masuk ke 16 besar itu sudah diperebutkan klub-klub anggota Asprov sejak tahap regional yang akan dibagi menjadi enam regional, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua.
Kompetisi dengan sistem home tournament ini tak diselenggarakan lagi sebagai pengganti kompetisi U-21. Menurut Joko, PSSI berniat aktifkan kembali pembibitan sepakbola, di kelompok usia mulai dari U-15, U-17, dan U-19.
Pengelolaan kompetisi ini nantinya akan mulai di-handle PSSI, dalam hal ini PT Liga Indonesia (LI), saat masuk di tahapan regional. Artinya, akan semakin banyak pekerjaan PT LI dalam mengelola kompetisi di 2014 ini.
“Tak masalah bagi kami, karena seharusnya begini pembinaan sepakbola. Semua lapisan harus dijalankan secara bersamaan,” tandas Sekretaris PT LI, Tigor Shalom Boboy. (Sportanews)
Kompetisi sepakbola nasional bakal makin padat tahun ini. Tidak saja di level kompetisi profesional seperti Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, ISL U-21-nya, dan kompetisi nonprofesional bertajuk Piala Nusantara, tapi juga Piala Soeratin.
Piala Soeratin merupakan program tahunan PSSI yang sudah lama mandeg. Ajang ini kali terakhir dilangsungkan pada 2010-2011 silam ketika Villa 2000 tampil sebagai juara. Ketika itu, kompetisi ini diperuntukkan khusus kelompok usia di bawah 18 tahun.
Di level U-17, PSSI juga pernah menggelar turnamen serupa pada 2012. PSDS Deli Serdang tampil sebagai juara.
Kini, PSSI sudah siapkan road map untuk kembali menggelar Piala Soeratin U-19. Rencananya, mulai Mei akan dimulai dengan kampanye, lewat parade Soeratin Trophy Tour, di kota-kota yang klubnya pernah memenangi trofi ini.
Kota-kota tersebut antara lain Jakarta, Malang, Surabaya, Ternate, Medan, Bekasi, Sorong, Bogor, Bandung, Semarang, Mojokerto, Pasuruan, dan Bangkalan.
Secara format, Piala Soeratin U-19 2014, tak akan jauh beda dengan Piala Nusantara. Akan ada tiga tahapan yang dilalui klub, mulai dari tahap provinsi, regional, dan baru kemudian masuk ke level nasional.
“Kami harapkan pada awal Juni Piala Soeratin U-19 bisa dimulai di tingkat Asosiasi Provinsi (asprov). Dan nantinya, pada tahapan nasional hanya akan dipilih 16 klub yang lolos putaran final,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, Senin (21/4).
Tiket masuk ke 16 besar itu sudah diperebutkan klub-klub anggota Asprov sejak tahap regional yang akan dibagi menjadi enam regional, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua.
Kompetisi dengan sistem home tournament ini tak diselenggarakan lagi sebagai pengganti kompetisi U-21. Menurut Joko, PSSI berniat aktifkan kembali pembibitan sepakbola, di kelompok usia mulai dari U-15, U-17, dan U-19.
Pengelolaan kompetisi ini nantinya akan mulai di-handle PSSI, dalam hal ini PT Liga Indonesia (LI), saat masuk di tahapan regional. Artinya, akan semakin banyak pekerjaan PT LI dalam mengelola kompetisi di 2014 ini.
“Tak masalah bagi kami, karena seharusnya begini pembinaan sepakbola. Semua lapisan harus dijalankan secara bersamaan,” tandas Sekretaris PT LI, Tigor Shalom Boboy. (Sportanews)