Tak ingin terus terpuruk di dasar klasemen kompetisi sepak bola Grup 7
Divisi Utama, klub Persid Jember, Jawa Timur, mulai memperkuat skuad.
Manajemen mencari tambahan pemain berpengalaman.
Seleksi mulai dilakukan sejak Senin (19/5/2014) di Stadion Notohadinegoro. Seleksi pemain asing digelar hari ini, Jumat (23/5/2014). "Berdasarkan evaluasi putaran pertama, memang ada beberapa posisi yang kurang maksimal," kata Septafani Rahmansyah, Manajer Persid Jember.
Tim pelatih berkali-kali mengatakan, barisan lini belakang dan lini depan Persid masih butuh tambahan pemain berpengalaman. "Jika bisa peman asing," kata Asisten Pelatih Persid Abdul Rahman, suatu kali.
Kelemahan ini tampak dari perjalanan Persid selama putaran pertama. Dari enam kali pertandingan, Persid hanya mengoleksi dua gol. Itu pun berasal dari satu pemain yakni Singgih Nurcahyono. Dua gol itu dicetak di kandang sendiri, saat melawan Persebo Bondowoso dan PS Sumbawa Barat. Gol saat melawan Persebo dicetak di menit 80 untuk menyamakan skor 1-1. Sementara gol melawan Sumbawa Barat dicetak pada menit 24.
Sementara barisan pertahanan Persid mudah dibombardir. Dari enam pertandingan, Persid kebobolan lima gol (3 gol oleh Persekam Kabupaten Malang, 1 gol oleh Persigo Gorontalo, 1 gol oleh Persebo Bondowoso), tanpa menghitung 3 gol kemasukan akibat kalah WO saat melawan Persbul Buol. Kekalahan paling menyakitkan tentu saja 0-3 dari Persekam di kandang sendiri.
Septafani mengaku belum tahu siapa saja pemain yang lolos seleksi. "Tim pelatih belum melaporkan kepada saya," katanya. (beritajatim)
Seleksi mulai dilakukan sejak Senin (19/5/2014) di Stadion Notohadinegoro. Seleksi pemain asing digelar hari ini, Jumat (23/5/2014). "Berdasarkan evaluasi putaran pertama, memang ada beberapa posisi yang kurang maksimal," kata Septafani Rahmansyah, Manajer Persid Jember.
Tim pelatih berkali-kali mengatakan, barisan lini belakang dan lini depan Persid masih butuh tambahan pemain berpengalaman. "Jika bisa peman asing," kata Asisten Pelatih Persid Abdul Rahman, suatu kali.
Kelemahan ini tampak dari perjalanan Persid selama putaran pertama. Dari enam kali pertandingan, Persid hanya mengoleksi dua gol. Itu pun berasal dari satu pemain yakni Singgih Nurcahyono. Dua gol itu dicetak di kandang sendiri, saat melawan Persebo Bondowoso dan PS Sumbawa Barat. Gol saat melawan Persebo dicetak di menit 80 untuk menyamakan skor 1-1. Sementara gol melawan Sumbawa Barat dicetak pada menit 24.
Sementara barisan pertahanan Persid mudah dibombardir. Dari enam pertandingan, Persid kebobolan lima gol (3 gol oleh Persekam Kabupaten Malang, 1 gol oleh Persigo Gorontalo, 1 gol oleh Persebo Bondowoso), tanpa menghitung 3 gol kemasukan akibat kalah WO saat melawan Persbul Buol. Kekalahan paling menyakitkan tentu saja 0-3 dari Persekam di kandang sendiri.
Septafani mengaku belum tahu siapa saja pemain yang lolos seleksi. "Tim pelatih belum melaporkan kepada saya," katanya. (beritajatim)