Maman mengaku puas dengan penampilan tim asuhannya.
PSIM Yogyakarta
bangkit dari keterpurukan. Mereka telah melupakan kekalahan 1-0 dari
PSMP di kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia 2013. Kembali bertindak
sebagai tuan rumah dengan menjamu Persewangi Banyuwangi di Stadion
Mandala Krida, Sabtu (11/5), PSIM menang 3-0.
Kemenangan ini terasa manis karena diraih di laga terakhir di kandang sendiri. Hanya, tambahan tiga poin tak bisa memperbaiki posisi PSIM. Mereka tetap berada di peringkat tiga dengan poin 14. Sementara, Persewangi satu strip di bawahnya dengan poin 11.
Dalam laga itu, PSIM mengawalinya dengan kurang bagus. Mereka justru mendapat tekanan. Namun, Seto Nurdiantara dkk secara pelahan bangkit dan menguasai permainan. Mereka tak butuh lama membobol gawang lawan. Gol pertama PSIM dicetak Topas Pamungkas di menit ke-17. Gol tercipta dengan sangat apik. Dari luar kotak penalti, Topas melepaskan tendangan ke sudut kanan atas yang tidak bisa dijangkau kiper Dodi Boy.
Setelah gol itu, PSIM makin bersemangat. Mereka pun menambah gol lewat Seto menit 29. Skor berubah menjadi 2-0 yang bertahan sampai akhir babak pertama.
Memasuki babak kedua, PSIM langsung menekan. Mengandalkan serangan dari sektor sayap, Laskar Mataram menggempur pertahanan lawan. Hanya, Nova Zaenal dkk harus bersabar agar bisa menambah gol. Hasilnya, tuan rumah mencetak gol ketiga pada menit ke-59. Kali ini, Wawan Sucahyo yang membobol gawang Persewangi.
Menit 65, PSIM kehilangan kiper utamanya. Ony ditarik keluar akibat cedera digantikan Puthut Jati. Minimnya jam terbang tak menghalanginya tampil apik. Kiper muda ini setidaknya tiga kali melakukan penyelamatan gemilang. Skor 3-0 tak berubah hingga bubar.
Pelatih Maman Durachman mengaku puas dengan penampilan tim asuhannya. Mereka bisa melupakan kekalahan dari PSMP. Menurutnya, kemenangan ini menjadi modal saat PSIM melakoni tiga laga tandang.
"Penampilan tim memuaskan dan mereka menjalankan instruksi. Ini menjadi modal berharga kami untuk laga selanjutnya. Meski berat kami berusaha menembus 12 besar," kata Maman kepada GOAL.com Indonesia.
Manajer Persewangi Andik Purwanto mengatakan pemainnya kelelahan. Pasalnya, mereka harus menjalani tiga laga tandang selama sepuluh hari.
"Instruksi berjalan baik, hanya banyak peluang terbuang percuma. Bermain tiga kali dalam sepuluh hari benar-benar menguras stamina pemain," kata Andik.
Kemenangan ini terasa manis karena diraih di laga terakhir di kandang sendiri. Hanya, tambahan tiga poin tak bisa memperbaiki posisi PSIM. Mereka tetap berada di peringkat tiga dengan poin 14. Sementara, Persewangi satu strip di bawahnya dengan poin 11.
Dalam laga itu, PSIM mengawalinya dengan kurang bagus. Mereka justru mendapat tekanan. Namun, Seto Nurdiantara dkk secara pelahan bangkit dan menguasai permainan. Mereka tak butuh lama membobol gawang lawan. Gol pertama PSIM dicetak Topas Pamungkas di menit ke-17. Gol tercipta dengan sangat apik. Dari luar kotak penalti, Topas melepaskan tendangan ke sudut kanan atas yang tidak bisa dijangkau kiper Dodi Boy.
Setelah gol itu, PSIM makin bersemangat. Mereka pun menambah gol lewat Seto menit 29. Skor berubah menjadi 2-0 yang bertahan sampai akhir babak pertama.
Memasuki babak kedua, PSIM langsung menekan. Mengandalkan serangan dari sektor sayap, Laskar Mataram menggempur pertahanan lawan. Hanya, Nova Zaenal dkk harus bersabar agar bisa menambah gol. Hasilnya, tuan rumah mencetak gol ketiga pada menit ke-59. Kali ini, Wawan Sucahyo yang membobol gawang Persewangi.
Menit 65, PSIM kehilangan kiper utamanya. Ony ditarik keluar akibat cedera digantikan Puthut Jati. Minimnya jam terbang tak menghalanginya tampil apik. Kiper muda ini setidaknya tiga kali melakukan penyelamatan gemilang. Skor 3-0 tak berubah hingga bubar.
Pelatih Maman Durachman mengaku puas dengan penampilan tim asuhannya. Mereka bisa melupakan kekalahan dari PSMP. Menurutnya, kemenangan ini menjadi modal saat PSIM melakoni tiga laga tandang.
"Penampilan tim memuaskan dan mereka menjalankan instruksi. Ini menjadi modal berharga kami untuk laga selanjutnya. Meski berat kami berusaha menembus 12 besar," kata Maman kepada GOAL.com Indonesia.
Manajer Persewangi Andik Purwanto mengatakan pemainnya kelelahan. Pasalnya, mereka harus menjalani tiga laga tandang selama sepuluh hari.
"Instruksi berjalan baik, hanya banyak peluang terbuang percuma. Bermain tiga kali dalam sepuluh hari benar-benar menguras stamina pemain," kata Andik.