The Black Orange (julukan Villa 2000) bahkan mampu membuat gol lebih dahulu pada menit ke-22 lewat Gbeneme Friday. Striker asal Nigeria itu memanfaatkan barisan belakang PS Bengkulu yang tak mampu menaklukkan kondisi lapangan yang tergenang air, sehingga Gbeneme dengan tenang menghukum dengan gol.
Mampu unggul lebih dulu Villa 2000 pun makin percaya diri menekan tuan rumah. Giliran striker kelahiran Manado Jibby Wuwungan yang mencetak gol kedua untuk pasukan dari Tangerang Selatan itu. Barisan belakang yang lengah lagi-lagi jadi faktor kebobolan PS Bengkulu di menit ke-36.
Menit ke-40 akhirnya PS Bengkulu bisa mencetak gol. Gol untuk PS Bengkulu lahir dari bunuh diri pemain Villa 2000, Abdul Gani Pelupessy.
Paruh kedua tuan rumah melakukan perombakkan di lini serang, Redo Rinaldi yang masuk menggantikan Adeng Jayusman berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-60. Skor 2-2 itu pun bertahan hingga akhir.
Asisten pelatih dari Villa 2000, Oesman Ridwan, memberikan catatan khusus pada dua gol yang diderita timnya. Menurutnya gol kedua seharusnya tidak terjadi lantaran pemain lawan lebih dahulu melanggar pemain belakang dari Villa 2000.
“Proses gol dari PS Bengkulu yang pertama bersih. Tapi untuk yang kedua ada pelanggaran yang dilakukan pemain PS Bengkulu kepada salah satu pemain Villa 2000,” katanya.
Sedangkan juru latih dari PS Bengkulu, M Nasir, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Kami sudah mengerahkan semua kemampuan namun kepemimpinan wasit mengubah semuanya. saya benar-benar kecewa seharusnya kami bisa meraih hasil yang lebih baik,” kata Nasir yang menilai pemain Villa 2000 lebih dahulu offside saat gol kedua terjadi. (Goal Indonesia)
