Sejak peluit dibunyikan wasit Subiyantoro, pertandingan berjalan lamban dan monoton. Kedua tim nyaris tak memiliki peluang yang membahayakan kedua kubu.
Namun memasuki babak kedua, Nanda Pradana dkk langsung menggebrak. Anak-anak PS Sumbawa Barat mencoba mengimbangi ritme yang dimainkan tuan rumah. Persewangi baru menjebol gawang PS Sumbawa Barat yang dijaga Randy Soeprapto menit ke-66 setelah Nova mendapat umpan lambung dari sisi kanan pertahanan lawan.
Tanpa menunggu lama, Nova pun langsung menceploskan bola ke gawang yang tak bisa diraih Randy Soeprapto. Kemenangan ini selain mengantar Persewangi di puncak klasemen, mereka juga salah satu tim yang terkalahkan di putaran pertama.
“Saya akui permainan anak-anak terpengaruh ritme yang diatur lawan. Makanya saya mengubah strategi itu di babak kedua. Saya instruksikan peman, kalau ingin menang harus menekan. Apalagi kami main di kandang,” kata Iswahyudi.
Manajer Tim Hari Wijaya juga tak terlalu puas dengan penampilan pasukannya.
“Anak-anak kurang bersemangat di babak pertama. Tapi apapun hasilnya kami mensyukuri. Posisi pimpinan klasemen jadi modal untuk putaran kedua mendatang,” ucap Hari.
“Saya lihat pemain Persewangi offside. Tapi pemain saya juga salah, karena menggantungkan atau menunggu wasit meniup peluit tanda offside. Seharusnya ditiup atau tidak, mereka harus bereaksi bila gawang terancam. Kami harus bekerja lebih keras lagi di putaran kedua. Karena persaingan akan lebih ketat lagi,” tutur Winedy, pelatih PS Sumbawa Barat. (ligaindonesia)
