Duel seru tersaji di Stadion Rejoagung Tulungagung, Jumat (8/8), saat
Perseta bentrok dengan PS Mojokerto Putra (PSMP). Laga yang dimenangi
Perseta dengan skor 3-2 itu jelas membuat tuan rumah puas diri. Karena
mereka sedikit bernapas lega bisa bergerak dari papan bawah klasemen
Grup 6 Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
Sementara kubu PSMP lemas lunglai. Betapa tidak, datang ke Tulungagung dengan mengusung target mencuri poin. Ternyata anak asuh Inyong Lolombulan kehilangan poin yang sebenarnya sudah ada di genggaman tangan.
PSMP sempat unggul pada menit 73 ketika Habib Allan menjebol gawang Perseta dan membuat papan skor berubah 2-1. Tapi karena kelengahan lini belakang, dalam rentang tujuh menit berselang malah kebobolan dua gol. Adalah William Antoni yang jadi pahlawan Perseta ketika mengoyak jala PSMP yang dijaga M. Pujiantoro di saat injury time.
“Hasil ini benar-benar menyesakkan dada. Kami punya peluang meraih satu poin, atau bahkan menang bila anak-anak bermental juara. Saat unggul, seharusnya mereka bermain normal. Bukan malah bertahan yang membuat lawan terus menekan pertahanan kami. Sekuat apapun, kalau terus diteror, konsentrasi akan buyar juga. Inilah yang membuat kekalahan kami. Padahal kami butuh tambahan poin untuk melangkah ke babak enambelas besar,” sebut Andy Ahmad, Manajer Tim PSMP.
Di sisi lain, pelatih Perseta Syamsul Bachri senang bukan kepalang. Dia menilai semangat tanding Wawan Widiantoro dkk. yang tak kenal menyerah membuat mereka mengamankan tiga poin kandangnya.
“Sebenarnya beban psikologis anak-anak sangat berat. Kami harus menang dengan tekanan nonteknis yang tak perlu saya sebutkan. Kemenangan ini bisa jadi motivasi untuk meraih poin di sisa pertandingan berikutnya guna mengamankan posisi Perseta dari jurang degradasi,” kata Syamsul Bachri. (liga Indonesia)
Sementara kubu PSMP lemas lunglai. Betapa tidak, datang ke Tulungagung dengan mengusung target mencuri poin. Ternyata anak asuh Inyong Lolombulan kehilangan poin yang sebenarnya sudah ada di genggaman tangan.
PSMP sempat unggul pada menit 73 ketika Habib Allan menjebol gawang Perseta dan membuat papan skor berubah 2-1. Tapi karena kelengahan lini belakang, dalam rentang tujuh menit berselang malah kebobolan dua gol. Adalah William Antoni yang jadi pahlawan Perseta ketika mengoyak jala PSMP yang dijaga M. Pujiantoro di saat injury time.
“Hasil ini benar-benar menyesakkan dada. Kami punya peluang meraih satu poin, atau bahkan menang bila anak-anak bermental juara. Saat unggul, seharusnya mereka bermain normal. Bukan malah bertahan yang membuat lawan terus menekan pertahanan kami. Sekuat apapun, kalau terus diteror, konsentrasi akan buyar juga. Inilah yang membuat kekalahan kami. Padahal kami butuh tambahan poin untuk melangkah ke babak enambelas besar,” sebut Andy Ahmad, Manajer Tim PSMP.
Di sisi lain, pelatih Perseta Syamsul Bachri senang bukan kepalang. Dia menilai semangat tanding Wawan Widiantoro dkk. yang tak kenal menyerah membuat mereka mengamankan tiga poin kandangnya.
“Sebenarnya beban psikologis anak-anak sangat berat. Kami harus menang dengan tekanan nonteknis yang tak perlu saya sebutkan. Kemenangan ini bisa jadi motivasi untuk meraih poin di sisa pertandingan berikutnya guna mengamankan posisi Perseta dari jurang degradasi,” kata Syamsul Bachri. (liga Indonesia)