“Kami tidak meragukan kualitas rumput dan pencahayaan lampu di stadion itu. Namun, secara non-teknis sangat besar pengaruhnya bagi tim pada saat bermain malam hari,” ujar Nyoman Sujata, Pelatih PS Badung, Bali disela-sela latihan ringan di lapangan Wairo, Bantul, Yogyakarta, Jumat.
Pihaknya menuturkan bahwa kondisi lapangan dengan tribun penonton di stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta itu sangat berjauhan sehingga menguntungkan para pemain untuk tetap tenang saat bermain selama 90 menit.
Nyoman Sujata mengatakan tetap optimistis anak – anak dapat bermain optimal, meskipun memerlukan adaptasi yang cukup lama untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan tersebut.
Ia menegaskan bahwa skuadnya juga memerlukan adaptasi selama 10 menit saat melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai karena belum mengetahui kondisi lapangan yang akan digunakan.
“Posisi lapangan dengan tribun sudah memenuhi standar atau representatif karena tidak jauh berbeda dengan kondisi lapangan Samudra, Kuta, Bali milik PS badung,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya menegaskan bahwa hal yang paling penting dalam laga nanti yang diprediksi bermain cukup sengit, lanjut dia, bagaimana tim lebih jeli saat memberikan umpan-umpan kepada pemain di lapangan itu.
“Kami tidak mempersoalkan kualitas lapangan nanti karena lawan yang akan dihadapi memiliki gaya permainannya tidak jauh beda. Namun, kami akan mempelajari karakteristik tim lawan,” katanya.
Pihaknya mengatakan akan lebih fokus melakukan penjajakan kepada tim lawan saat pertandingan berlangsung selama 90 menit tersebut.
Mengenai target dalam lanjutan babak 12 besar tersebut, lanjut Sujata, mengharapkan timnya mampu mencapai target menang disetiap laga dan optimistis memenangkan juara nanti.
“Untuk target lolos enam besar, kami belum mau berandai – andai. Namun, yang terpenting mampu memenangani tiap laga yang dihadapi nanti,” ujar Sujata. (Antara)
