"Kuatnya mental para pemainlah yang membuat kami mengalahkan Sriwijaya FC 4-0. Kami kehilangan Rezi Syafrianto di menit ke 78 karena kartu merah. Tapi para pemain tak mengendurkan serangan, kami melakukan counter attack dengan sempurna, dan kami beruntung memiliki sayap yang cepat seperti Hendra Bayaw,” kata Delfi Adri.
Delfi juga mengakui permainan Laskar Wong Kito Muda tidaklah jelek, mereka cukup agresif. "Mereka memiliki lubang di pertahanan. Sehingga saya menginstruksikan agar anak-anak terus menggempur lubang tersebut, melalui kecepatan para pemain sayap yang kami miliki,"kata Delfi.
Selain itu, dia juga bangga dengan anak didiknya, lantaran mampu menerapkan semua intruksinya di lapangan. Bahkan Delfi Adri berniat untuk mempromosikan beberapa pemain berkualitas di Semen Padang U-21, untuk berlaga di level senior, salah satunya adalah Nerius Alom.
Alom sendiri juga menyabet pemain terbaik di kompetisi ini.“Saya berterima kasih kepada pelatih, manajemen dan teman-teman. Tanpa mereka, saya bukan apa-apa di tim ini. Saya juga selalu siap bermain dimanapun baik di junior maupun senior,” tutur Alom.
Sementara itu pelatih Sriwijaya U-21, Andi Susanto mengaku kekalahan ini. "Inilah permainan, ada kalanya kita meraih hasil manis ada saatnya kita mendapat hasil mengecewakan," kata Andi.
"Saya tetap apresiasi pemain yang sudah berjuang keras di laga ini. Kami sudah berjuang selanjutnya kita harus melakukan persiapan lebih lama lagi dan panjang lagi,"ungkap Andi. (Liga Indonesia)
