Dalam laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (27/11), para pemain Persiwa sebenarnya tampil cukup bagus. Tim Badai Pegunungan tidak kalah secara permainan dari lawannya.
“Ya, memang benar catatan sejarah kami lebih sering selalu menjadi runner-up. Tapi dari sisi saya sebagai pelatih, tidak ada beban berlebihan jelang final ini. Yang penting mereka bisa menikmati permainan saja. Karena, sebenarnya fokus utama kita memang ada di semifinal, demi meraih tiket ke ISL,” kata Mahmudiana, pelatih Persiwa Wamena.
Namun demikian, Mahmudiana mengakui bahwa anak asuhnya sempat terbawa permainan lawan. Itulah mengapa Persiwa harus tertinggal dua gol lebih dulu.
“Tapi tidak masalah, saya tetap beri apresiasi perjuangan mereka yang pantang menyerah. Peak performa memang di semifinal,” ujar Mahmudiana.
Walau hanya menjadi runner-up, Persiwa Wamena justru panen penghargaan untuk kategori individual. Yao Rudy menjadi top skorer dengan torehan 17 gol sepanjang musim kompetisi 2014 ini. Selain itu, rekan Rudy, yakni Sengbah Kennedy dinobatkan sebagai pemain terbaik kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
Sengbah Kennedy yang baru berusia 23 tahun, memiliki skill dan visi bermain yang sangat baik. Ia juga dianggap punya kotribusi besar bagi permainan Persiwa yang berhasil lolos ke final. Hanya satu kali absen bermain musim ini, gelandang ini mencetak 8 gol, dan tidak pernah terkena kartu kuning maupun merah.
Sebagai pemain terbaik, Kennedy mendapatkan tropi bola emas dan hadiah uang Rp 25 juta. Sedangkan Rudy mendapatkan sepatu emas dan hadiah Rp 25 juta. (Liga Indonesia)
