JAKARTA, MediaSepakbola.com - Kesiapan PT Liga Prima Indonesia Sportindo
(LPIS) untuk menggelar Indonesia Premier League (IPL) masih
dipertanyakan. Psalanya, meski laga perdananya sudah bergulir pada Sabtu
(16/2) lalu, namun kompetisi level tertinggi PSSI ini hingga kini masih
belum mendapat sponsor.
PT LPIS selaku pengelola IPL masih menunggu kesepakatan dengan News Corporation (News Corp) selaku pihak yang tertarik menjalin kerja sama.
CEO PT LPIS Widjajanto menyatakan pihaknya akan mengadakan pembicaraan lanjutan dengan News Corp pada Rabu (20/2) mendatang. Namun demikian, ia belum dapat memastikan apakah akan ada penandatanganan resmi kerja sama atau tidak.
''Sampai sekarang belum ada deal dengan sponsor. News Corp akan datang pada Rabu (20/2) tapi mereka ke sini hanya sekadar sowan (berkunjung -red),'' kata Widja kepada wartawan di kantor LPIS, Senayan, Jakarta, Senin (18/2) malam.
Kabar News Corp menjalin kerja sama jangka panjang guna menyiarkan IPL memang sempat menyeruak beberapa waktu lalu. Disebutkan, kerjasama tersebut akan dijalin sampai 25-30 tahun ke depan dengan nilai investasi 25-30 dolar Amerika atau hampir Rp 300 miliar per musim. Sayangnya, hingga kini kerja sama itu belum menemukan kejelasan karena belum mendapat jawaban dari News Corp. News Corp.
Widja kini juga telah melakukan pembicaraan kepada pemegang hak siar lainnya MNC Grup dan telah mendapat jawaban. Media yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo ini menawarkan kerja sama berbetuk broadcast agreement. ''Hanya saja mereka meminta waktu hingga Rabu (20/2),'' kata Widja.
Pria yang juga pernah berprofesi sebagai wartawan ini menjelaskan, MNC mengaku siap memberi dana talangan penyelenggaraan IPL. Dana itu merupakan bagian dari broadcast agreement tersebut. ''Pemimpin MNC Grup sudah menawarkan broadcast agreement. Tapi mereka minta waktu hingga Rabu guna membicarakan hal ini ke News Corp,'' katanya.
Permasalahan yang membelit IPL ternyata bukan hanya sponsor tapi juga kesiapan para peserta. Persepar Palangkaraya dan Persibo Bojonegoro dikabarkan belum siap menghadapi kompetisi IPL musim ini. Bahkan, laga Persibo kontra Persepar yang sedianya akan digelar Jumat (22/2) terancam diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan.
''Persepar masih mengurus pembayaran pemain musim ini sedangkan Persibo sedang dilanda banjir,'' ujarnya.
Tak hanya itu, kepastian jumlah peserta IPL sendiri juga masih belum ada kepastian. Sedikitnya ada dua klub yang paling bermasalah yakni Bontang FC yang masih menunggak gaji pemain dan Arema IPL yang terancam bubar. ''Bontang seharusnya memberi kepastian hari ini sedangkan Arema ditunggu sampai Jumat (22/2),'' ujarnya.
PT LPIS selaku pengelola IPL masih menunggu kesepakatan dengan News Corporation (News Corp) selaku pihak yang tertarik menjalin kerja sama.
CEO PT LPIS Widjajanto menyatakan pihaknya akan mengadakan pembicaraan lanjutan dengan News Corp pada Rabu (20/2) mendatang. Namun demikian, ia belum dapat memastikan apakah akan ada penandatanganan resmi kerja sama atau tidak.
''Sampai sekarang belum ada deal dengan sponsor. News Corp akan datang pada Rabu (20/2) tapi mereka ke sini hanya sekadar sowan (berkunjung -red),'' kata Widja kepada wartawan di kantor LPIS, Senayan, Jakarta, Senin (18/2) malam.
Kabar News Corp menjalin kerja sama jangka panjang guna menyiarkan IPL memang sempat menyeruak beberapa waktu lalu. Disebutkan, kerjasama tersebut akan dijalin sampai 25-30 tahun ke depan dengan nilai investasi 25-30 dolar Amerika atau hampir Rp 300 miliar per musim. Sayangnya, hingga kini kerja sama itu belum menemukan kejelasan karena belum mendapat jawaban dari News Corp. News Corp.
Widja kini juga telah melakukan pembicaraan kepada pemegang hak siar lainnya MNC Grup dan telah mendapat jawaban. Media yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo ini menawarkan kerja sama berbetuk broadcast agreement. ''Hanya saja mereka meminta waktu hingga Rabu (20/2),'' kata Widja.
Pria yang juga pernah berprofesi sebagai wartawan ini menjelaskan, MNC mengaku siap memberi dana talangan penyelenggaraan IPL. Dana itu merupakan bagian dari broadcast agreement tersebut. ''Pemimpin MNC Grup sudah menawarkan broadcast agreement. Tapi mereka minta waktu hingga Rabu guna membicarakan hal ini ke News Corp,'' katanya.
Permasalahan yang membelit IPL ternyata bukan hanya sponsor tapi juga kesiapan para peserta. Persepar Palangkaraya dan Persibo Bojonegoro dikabarkan belum siap menghadapi kompetisi IPL musim ini. Bahkan, laga Persibo kontra Persepar yang sedianya akan digelar Jumat (22/2) terancam diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan.
''Persepar masih mengurus pembayaran pemain musim ini sedangkan Persibo sedang dilanda banjir,'' ujarnya.
Tak hanya itu, kepastian jumlah peserta IPL sendiri juga masih belum ada kepastian. Sedikitnya ada dua klub yang paling bermasalah yakni Bontang FC yang masih menunggak gaji pemain dan Arema IPL yang terancam bubar. ''Bontang seharusnya memberi kepastian hari ini sedangkan Arema ditunggu sampai Jumat (22/2),'' ujarnya.