Tak cuma kalah, tapi tur Aceh yang dijalani Persijap juga tidak
menghasilkan satu gol pun. Laskar Kalinyamat digebuk Persiraja 0-1 pada 3
Maret, dan tiga hari kemudian menyerah di tangan PSLS 0-2. Evaluasi
yang dilakukan tim pelatih Persijap menyimpulkan ada masalah serius di
lini depan.
Karena itu, dalam dua hari terakhir Evaldo Silva dan kawan-kawan
digenjot latihan finishing touch. Persijap baru latihan lagi Senin
(11/3) lalu setelah pertandingan terakhir melawan PSLS. "Itu yang saya
lihat di lapangan, pelatih tampaknya ingin membenahi masalah
penyelesaian akhir," kata Manajer Persijap Eko Hartono, Kamis (14/3).
Persijap sebenarnya punya deretan striker jempolan. Selain Victor
Miguel Ortega ada Noorhadi, Dikcy Firasat, juga striker Timnas Indonesia
Agung Supriyanto. Tapi entah apa sebabnya, setelah mencukur Persija 5-0
di pertandingan perdana, Persijap gagal membuat gol pada dua laga away.
Eko menegaskan tim harus berbenah karena bakal dihadang Semen Padang di
Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, 26 Maret mendatang.
Eko mengakui, Semen Padang jelas berbeda dengan tiga tim yang sudah
dihadapi Persijap. Kabau Sirah--julukan Semen Padang--punya pemain inti
dan cadangan dengan kualitas sama bagus. Di pentas AFC Cup, Semen Padang
telah menjalani dua laga dengan hasil bagus; mengalahkan Warriors FC
3-1 dan terakhir menahan imbang Churchill Brothers 2-2. "Prinsipnya
jangan kalah sebelum bertanding. Soal strategi dan komposisi pemain
terserah pelatih, yang penting hasil harus maksimal," sambungnya.
Eko yakin, dengan taktik yang tepat dan dukungan penuh Banaspati,
Persijap mampu mengalahkan Semen Padang. "Kami main di kandang jadi
harus optimistis, apalagi didukung ribuan suporter," tutup Eko. (IPL)