
Klub DU merasa sia-sia jerih payahnya bila tidak ada yang promosi.
Persis Solo yang berkompetisi di Divisi Utama PT LPIS
berharap bisa mendapat kepastian mengenai hasil akhir kompetisi. Apakah
PT LPIS tetap akan menerapkan sistem promosi dan degradasi atau
ditiadakan sama sekali. Bila ada promosi, mereka akan berkompetisi di
mana karena berdasarkan keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI
klub-klub DU PT LPIS tidak mendapat jatah saat ada penyatuan kompetisi
musim depan.
"Harus ada kejelasan bagaimana nasib klub Divisi Utama saat kompetisi berakhir. Apakah, klub akan promosi ke kasta yang lebih tinggi. Lalu kami akan berkompetisi di mana bila promosi. Ini akan kami pertanyakan pada pertemuan klub Divisi Utama dengan PT LPIS di Jakarta mendatang," kata manajer Persis Joni Sofyan Irwandi.
Menurutnya klub DU merasa sia-sia jerih payahnya bila tidak ada yang promosi. Kompetisi pun tidak ada gunanya sama sekali. Padahal, mereka ikut kompetisi agar bisa promosi sebagai salah satu bentuk prestasi klub.
"Tak ada gunanya sebuah kompetisi bila tidak ada promosi. Bila ada desakan dari klub, saya berharap PT LPIS menindaklanjutinya. Jelas klub yang berkompetisi di bawah PT LPIS yang dirugikan dengan hasil dari KLB. Demi kesejukan sepak bola nasional, seharusnya tidak ada diuntungkan maupun dirugikan saat bersatu kembali," jelasnya.
Langkah Persis mendapat dukungan dari manajer PSS sleman, Supardjiono. Ditegaskannya klub akan mempertanyakan sikap PT LPIS. Karena kompetisi DU tetap akan digulirkan musim ini, sistem promosi dan degradasi harus diterapkan.
"Kami akan minta kepastian. Harus ada yang promosi ke kasta tertinggi saat penyatuan liga. Begitu pula ada yang terdegradasi bila berada di bawah di klasemen," ungkap Supardjiono.
Rencananya, PT LPIS akan melakukan pertemuan dengan klub DU pada 1 sampai 3 April di Jakarta. Namun, klub belum mendapat informasi kepastian tempat pertemuan. (gk-51) goal.com
"Harus ada kejelasan bagaimana nasib klub Divisi Utama saat kompetisi berakhir. Apakah, klub akan promosi ke kasta yang lebih tinggi. Lalu kami akan berkompetisi di mana bila promosi. Ini akan kami pertanyakan pada pertemuan klub Divisi Utama dengan PT LPIS di Jakarta mendatang," kata manajer Persis Joni Sofyan Irwandi.
Menurutnya klub DU merasa sia-sia jerih payahnya bila tidak ada yang promosi. Kompetisi pun tidak ada gunanya sama sekali. Padahal, mereka ikut kompetisi agar bisa promosi sebagai salah satu bentuk prestasi klub.
"Tak ada gunanya sebuah kompetisi bila tidak ada promosi. Bila ada desakan dari klub, saya berharap PT LPIS menindaklanjutinya. Jelas klub yang berkompetisi di bawah PT LPIS yang dirugikan dengan hasil dari KLB. Demi kesejukan sepak bola nasional, seharusnya tidak ada diuntungkan maupun dirugikan saat bersatu kembali," jelasnya.
Langkah Persis mendapat dukungan dari manajer PSS sleman, Supardjiono. Ditegaskannya klub akan mempertanyakan sikap PT LPIS. Karena kompetisi DU tetap akan digulirkan musim ini, sistem promosi dan degradasi harus diterapkan.
"Kami akan minta kepastian. Harus ada yang promosi ke kasta tertinggi saat penyatuan liga. Begitu pula ada yang terdegradasi bila berada di bawah di klasemen," ungkap Supardjiono.
Rencananya, PT LPIS akan melakukan pertemuan dengan klub DU pada 1 sampai 3 April di Jakarta. Namun, klub belum mendapat informasi kepastian tempat pertemuan. (gk-51) goal.com

