Pelatih PS Bangka, Lapril A.S legawa anak didiknya dikalahkan oleh tuan
rumah Persebaya Divisi Utama (DU) dengan skor tipis 2-1. Hanya saja, ia
mengaku heran karena untuk kali kedua secara beruntun, timnya dikalahkan
oleh penalti.
Pada pertandingan, Senin (8/7/2013) sore, PS Bangka unggul lebih dulu melalui gol yang dilesakkan Nanang Asripin pada menit ke-16. Tuan rumah baru bisa membalas pada menit ke-20 lewat sepakan indah Srdjan Lopicic. Kemenangan tim asuhan Tony Ho ditentukan lewat eksekusi penalti Jean Paul Boumsong pada menit ke-53.
Ditemui usai pertandingan, Lapril mengaku Anak asuhnya sedikit terganggu konsentrasinya oleh keputusan wasit Jusman asal Enrekang. "Di Biak kita dikalahkan oleh penalti juga waktu kita kalah 1-0. Di sana, kita cetak gol tapi dianulir. Padahal gol kami bersih," ucap Lapril usai pertandingan.
Meski mengaku terima dengan keputusan pengadil, Lapril mengakui pasukannya tidak bisa bermain lepas. "Takut kalau sedikit nyenggol saja bisa terjadi penalti. Sebagai pelatih, kami sedih lihat pemain saya mendapat perlakuan seperti itu," lanjut pria ramah ini.
Lapril menilai pertandingan sore ini berjalan cepat dan baik. Meski ia kecewa karena gagal mendulang poin. Padahal Bangka sangat butuh poin untuk menembus babak semifinal. "Kalau pertandingan fair, kemampuan pelatih akan teruji kualitasnya. Tapi kalau mau terjun ke Liga Indonesia, ya seperti ini. Saya harus bisa menerima," tutup Lapril. (beritajatim.com)
Pada pertandingan, Senin (8/7/2013) sore, PS Bangka unggul lebih dulu melalui gol yang dilesakkan Nanang Asripin pada menit ke-16. Tuan rumah baru bisa membalas pada menit ke-20 lewat sepakan indah Srdjan Lopicic. Kemenangan tim asuhan Tony Ho ditentukan lewat eksekusi penalti Jean Paul Boumsong pada menit ke-53.
Ditemui usai pertandingan, Lapril mengaku Anak asuhnya sedikit terganggu konsentrasinya oleh keputusan wasit Jusman asal Enrekang. "Di Biak kita dikalahkan oleh penalti juga waktu kita kalah 1-0. Di sana, kita cetak gol tapi dianulir. Padahal gol kami bersih," ucap Lapril usai pertandingan.
Meski mengaku terima dengan keputusan pengadil, Lapril mengakui pasukannya tidak bisa bermain lepas. "Takut kalau sedikit nyenggol saja bisa terjadi penalti. Sebagai pelatih, kami sedih lihat pemain saya mendapat perlakuan seperti itu," lanjut pria ramah ini.
Lapril menilai pertandingan sore ini berjalan cepat dan baik. Meski ia kecewa karena gagal mendulang poin. Padahal Bangka sangat butuh poin untuk menembus babak semifinal. "Kalau pertandingan fair, kemampuan pelatih akan teruji kualitasnya. Tapi kalau mau terjun ke Liga Indonesia, ya seperti ini. Saya harus bisa menerima," tutup Lapril. (beritajatim.com)
