Dua gol untuk Persik Kediri semua tercipta pada babak pertama melalui sundulan kepala yang dilakukanb oleh Dima Galih Gumilang menit empat dan sundulan kepala, Oliver Makor (31).
Pertandingan Persik melawan PSCS yang disaksikan sekitar delapan ribu penonton pendukung kedua kesebelasan, berlangsung seru dan kedua tim menampilkan permainan terbaik untuk bisa menang dalam laga penentu bisa menjuarai grup satu.
Persik yang dilatih oleh Aris Budi Sulistyo, mulai babak pertama kelihatan tampil penuh semangat untuk menaklukan tim asal Cilacap itu. Harianto dan kawan kawan terus menekan PSCS sehingga sering menciptakan peluang bagi Persik.
Bahkan, Persik berhasil menjebloskan bola ke gawang PSCS di menit empat melalui sundulan kepala, pemain depannya Dimas Galing Gumilang, sehingga merubah kedudukan menjadi 1-0.
Gol Persik tersebut berawal melalui serangan cepat dari sektor pemain sayap kanan, Rendy Saputra yang memberikan umpan silang ke depan gawang PSCS. Dimas yang berdiri bebas langsung menaduk ke arah gawang, dan tidak bisa diantisipasi kiper PSCS, Ega Risky.
Persik yang unggul satu gol atas PSCS, termotivasi terus melakukan serangan baik melalui kedua pemain sayapnya, Rendy Saputra maupun Faris Aditama yang sering membahayakan gawang lawan.
Bahkan, Persik kembali menambah gol di menit 31 melalui sundulan kepala yang dilakukan oleh Oliver Makor yang mengeceh kiper Egy Risky, sehingga kedudukan menjadi 2-0.
Gol Persik tercipta berawal dari umpan dari pemain sayapnya, yang diterima dengan sundulan kepala oleh Al Haji Amadau, kemudian dilanjutkan ditanduk kepala oleh Oliver, sehingga bola merobek jaring PSCS.
Sebaliknya, PSCS yang sering membangun serangan dari bawah melalui O Wang Bong. taryono, Wahyu Triharjanto, bolanya sering dapat dimuntahkan barisan belakang Persik, sehingga kedudukan 2-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, tim Persik masih dominan menguasahi permainan meski tempo permainan tidak secepat di babak pertama. Tamsil Sijaya dan kawan kawan terus melakukan tekanan, melalui kedua pemain sayapnya, Dimas Galih, dan Makor.
Namun, PSCS yang memperkuat pertahanan agar tidak kebobolan lagi, mampu menghalau setiap serangan Persik.
PSCS kemudian memasukn pemain pengganti Ninggue masuk, dan menarik keluar Ibrahim, sedangkan Andesi menggantikan Rastiwan untuk menambah kekuatan menyerang.
PSCS mendapat peluang emas melalui kaki Ning Gue di menit 58 dan 59, tetapi kedua tendangan kerasnya yang tinggal berhadapan dengan kiper Persik, Tedy Heri, melambung di atas mintar gawang, sehingga kedudukan tetap 2-0 hingga babak kedua berakhir.
Pemain PSCS, Eka Wijayanto yang melakukan tembakan keras di menit terakhir, tetapi bola berhasil diblok kiper tedy Heri dan bola membentur gawang dan hanya menghasilkan tendangan pojok untuk Cilacap.
Kedudukan 2-0 untuk Persik tersebut tetap bertahan hingga wasit yang memimpin pertandingan, Wendi Umar asal Yogyakarta meniup peluit penjang tanda babak kedua berakhir. wasit mengeluarkan dua kartu kuning, untukM. Fathul Icha, Faris Aditama (Persik).
Pelatih PSCS Cilacap, Gatot Barnowo, timnya yang kebobolan pada awal babak pertama sangat mempengaruhi permainan anak-anak tidak bermain lepas.
"Setelah kemasukan gol yang pertama anak-anak menjadi bengung, mau pertahan atau menyerang. Sehingga, timnya justru kemasukan gol kedua dari Persik," katanya.
Menurut dia, Persik juga bermain bagus dengan starteginya, mereka mengandalkan dua pemain sayap yang memiliki kecepatan. Dua gol Persik berawal serangan dari kedua pemain sayapnya.
Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo, timnya bermain seperti yang diduga, anak-anak sudah sejak awal pertandingan memiliki antusias untuk mengalahkan PSCS, karena timnya pernah dikalahkan 1-0 di kandang lawan.
"Kedua pemain sayap kami memiliki kecepatan yang mampu menembur pertahanan lawan, sehingga bola umpan ke depan mampu dimanfaatkan pemain depannya, sehingga membuahkan gol," katanya. (Ant)