Persibo Bojonegoro tidak lagi bisa ikut berkompetisi di laga Indonesia
Primer League (IPL) pada putaran kedua. Klub kebanggaan kota Ledre ini
mendapat sanksi diskualifikasi dari Komisi Disiplin PSSI.
Kepastian tersebut setelah PSSI hanya memberikan kesempatan kepada tim berseragam orange untuk banding sanksi denda sebesar Rp150 juta. Bukan diskualifikasi yang telah diajatuhkan komisi dispilin (komdis) PSSI.
Manajer Tim Persibo Bojonegoro, Yanuar Amni mengungkapkan, saat ini seluruh pemain dan pelatih Persibo, Hanafi sudah dipulangkan kembali. Hanafi sendiri baru sehari mendampingi Totok dkk untuk berlatih. “Semua pemain dan pelatih kita pulangkan sampai semua sudah jelas,” katanya, Kamis (05/09/2013).
Sementara, Cief Eksekutif Officer (CEO) Lokal Persibo, Lukman Wafi mengaku sangat menyayangkan sanksi yang dijatuhkan komdis PSSI kepada Persibo. Sebab PSSI menjatuhkan sanksi secara sepihak, tanpa melihat kondisi tim.
Misalnya, lanjut Wafi, ketika malawan Bontang FC pada 30 Mei lalu, Persibo memilih walk over (WO) karena pada tiga hari berikutnya harus melawan tim Sun Hei dalam kompetisi AFC Cup di Stadion Manahan Solo.
“Tentu tidak mungkin setelah dari Bontang harus terbang lagi ke Solo. Ini hanya salah satu contoh, masih ada contoh lainnya yang PSSI tidak tahu,” imbuhnya.
Sementara, pelatih Persibo Hanafi juga sangat menyayangkan sikap PSSI, padahal Hanafi menjelaskan jika potensi pemain yang dimiliki Tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu bagus. Selain dari segi pemain yang masih muda bakat pemain juga sudah terlihat.
“Sayang kalau mereka (pemain, red) harus mendapat sanksi padahal saya yakin para pemain sangat berbakat,” jelasnya.
Hanafi merasa jika selama sehari mendampingi Wahyu Teguh, Angger Crah Eka, Totok Wahyu Setiawan, Didik Bagus dan yang lain terlihat kemampuannya bagus dan berpotensi menjadi pemain nasional. “Lihat saja, akan ada gebrakan besar nanti di Persibo kalau saya masih dikasih kesempatan disini (Persibo,red),” ungkapnya.
Diketahui, Sekreataris Jendral PSSI, Joko Driyono mengatakan, selain Persibo sanksi yang sama juga diterima klub yang bergabung dengan IPL yakni Persija dan Persema. Keputusan PSSI kepada tiga klub itu sudah final dan dicoret dari kontestan kompetisi IPL. “Tidak ada banding lagi, kecuali hanya dendanya,” katanya.
Alasannya, Persibo sudah melanggar terhadap peraturan organisasi PSSI nomor 06/PO-PSSI/III/2008 tentang disiplin pasal 57. Sehingga pernyataan Djoko Driyono membantah surat keputusan komdis PSSI nomor 017/KEP/KD/IPL/VIII-13 tentang hukuman terhadap Persibo Bojonegoro. Pada poin lima Persibo boleh banding berdasarkan pasal 127 kode disiplin.
“Terkait dengan alasan mengapa hanya dendanya saja yang boleh banding, tanyakan langsung sama komdis. Saya hanya menyampaikan saja,” ungkapnya. (beritajatim.com)
Kepastian tersebut setelah PSSI hanya memberikan kesempatan kepada tim berseragam orange untuk banding sanksi denda sebesar Rp150 juta. Bukan diskualifikasi yang telah diajatuhkan komisi dispilin (komdis) PSSI.
Manajer Tim Persibo Bojonegoro, Yanuar Amni mengungkapkan, saat ini seluruh pemain dan pelatih Persibo, Hanafi sudah dipulangkan kembali. Hanafi sendiri baru sehari mendampingi Totok dkk untuk berlatih. “Semua pemain dan pelatih kita pulangkan sampai semua sudah jelas,” katanya, Kamis (05/09/2013).
Sementara, Cief Eksekutif Officer (CEO) Lokal Persibo, Lukman Wafi mengaku sangat menyayangkan sanksi yang dijatuhkan komdis PSSI kepada Persibo. Sebab PSSI menjatuhkan sanksi secara sepihak, tanpa melihat kondisi tim.
Misalnya, lanjut Wafi, ketika malawan Bontang FC pada 30 Mei lalu, Persibo memilih walk over (WO) karena pada tiga hari berikutnya harus melawan tim Sun Hei dalam kompetisi AFC Cup di Stadion Manahan Solo.
“Tentu tidak mungkin setelah dari Bontang harus terbang lagi ke Solo. Ini hanya salah satu contoh, masih ada contoh lainnya yang PSSI tidak tahu,” imbuhnya.
Sementara, pelatih Persibo Hanafi juga sangat menyayangkan sikap PSSI, padahal Hanafi menjelaskan jika potensi pemain yang dimiliki Tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu bagus. Selain dari segi pemain yang masih muda bakat pemain juga sudah terlihat.
“Sayang kalau mereka (pemain, red) harus mendapat sanksi padahal saya yakin para pemain sangat berbakat,” jelasnya.
Hanafi merasa jika selama sehari mendampingi Wahyu Teguh, Angger Crah Eka, Totok Wahyu Setiawan, Didik Bagus dan yang lain terlihat kemampuannya bagus dan berpotensi menjadi pemain nasional. “Lihat saja, akan ada gebrakan besar nanti di Persibo kalau saya masih dikasih kesempatan disini (Persibo,red),” ungkapnya.
Diketahui, Sekreataris Jendral PSSI, Joko Driyono mengatakan, selain Persibo sanksi yang sama juga diterima klub yang bergabung dengan IPL yakni Persija dan Persema. Keputusan PSSI kepada tiga klub itu sudah final dan dicoret dari kontestan kompetisi IPL. “Tidak ada banding lagi, kecuali hanya dendanya,” katanya.
Alasannya, Persibo sudah melanggar terhadap peraturan organisasi PSSI nomor 06/PO-PSSI/III/2008 tentang disiplin pasal 57. Sehingga pernyataan Djoko Driyono membantah surat keputusan komdis PSSI nomor 017/KEP/KD/IPL/VIII-13 tentang hukuman terhadap Persibo Bojonegoro. Pada poin lima Persibo boleh banding berdasarkan pasal 127 kode disiplin.
“Terkait dengan alasan mengapa hanya dendanya saja yang boleh banding, tanyakan langsung sama komdis. Saya hanya menyampaikan saja,” ungkapnya. (beritajatim.com)