Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Sabtu, 09 November 2013

PSS Sleman : Akhiri Penantian Panjang

By
Updated : Sabtu, 09 November 2013 13.09.00
PSS Sleman ingin mengakhiri penantian panjang tanpa trofi. Sejak berdiri pada 1976, PSS belum pernah merasakan gelar juara.

Prestasi tertinggi diraih PSS saat menjadi runner up Divisi Satu musim 1999/2000. Di final, mereka kalah 0-1 dari Persita. Meski demikian, PSS tetap bisa promosi ke Divisi Utama yang merupakan kasta tertinggi.
PSS juga pernah menorehkan prestasi lumayan bagus di Piala Indonesia 2005. Di tahun pertama turnamen itu, mereka bisa menembus semifinal. Saat itu, PSS diarsiteki Daniel Roekito

Kering prestasi menjadikan PSS berambisi merengkuh gelar juara Divisi Utama PT LPIS. Target itu yang dibidik PSS dalam laga final melawan Lampung FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (10/11). Bertindak sebagai tuan rumah, PSS tentu sudah mendapat keuntungan karena didukung penuh suporter.

“Sekarang atau tidak sama sekali. Kami tak pernah merengkuh gelar juara. Ini peluang terbaik untuk meraihnya,” kata Supardjiono, manajer PSS.

Kemenangan 3-0 atas Persitara di semifinal menjadikan PSS kian optimistis. Mereka menunjukkan permainan terbaik. Hanya pelatih Lafran Pribadi tetap waspada. Menurutnya Lampung FC tak bisa diremehkan.


“Lampung FC tim yang bagus permainan kolektivitasnya. Kami harus bisa menguasai lini tengah untuk memenangkan laga. Kami juga harus mewaspadai dua pemain mereka, Nova Hermawan dan Abdu Rahman Azis. Pergerakan mereka sangat bagus,” kata Lafran.

Dia yakin laga tidak akan diselesaikan lewat drama adu penalti. Namun bila sampai tos-tosan, dia sudah siap mengantisipasinya. “Kami tak berharap laga diselesaikan dengan adu penalti. Tapi kami pun sudah siap menghadapinya,” ujar Lafran.

Sementara, Lampung FC juga mematok target juara. Pelatih M. Nasir tegaskan setelah melangkah ke final, kini Lampung FC meraih prestasi tertinggi meski harus menghadapi PSS yang menjadi tuan rumah.

Bahkan Nasir sudah menyiapkan pemain kunci, striker Anton Irawan yang sengaja tidak dimainkan di laga semifinal saat menang 2-0 atas Persenga Nganjuk.

“Dia tidak dimainkan karena baru sembuh dari flu. Tapi dia sudah siap tampil di laga final. Dia akan menjadi pemain kunci kami,” ujar Nasir.

Nasir optimistis menyambut laga final. Dirinya pun lebih berharap bertemu PSS. Meski belum pernah bertemu di babak reguler, namun dia sudah meraba kekuatan lawan.


“Saya sudah mengenal permainan PSS yang sebagian merupakan eks PSIM seperti Kristian Adelmund, Topas Pamungkas dan beberapa yang lain. Kami pernah beruji coba melawan mereka saat menghadapi PSIM. Jadi, kami sudah tahu permainannya. Kami juga sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi mereka,” jawab Nasir.

Di laga perebutan tiga dan empat akan mempertemukan Persenga melawan Persitara. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Sudibyo, laga final digelar pada malam hari pukul 19.00 WIB. Sedangan petugas keamanan yang diturunkan mencapai 500 personel. (bolanews.com) (ICH)







Berita Terkait

Comment