Bersinar bersama Persibo Bojonegoro di Indonesia Premier League
(IPL) 2011/2012, Jajang Paliama pun direkrut Semen Padang FC di akhir
2012. Sayang, IPL musim lalu jadi mimpi buruk bagi gelandang kelahiran
Kediri itu.
Jajang yang disulap menjadi bek kanan saat itu, kalah bersaing dengan nama-nama seperti Hengki Ardiles dan Ricky Akbar Oherella. Tak pelak pemain kelahiran 6 Juni 1984 itu sangat jarang mendapat tempat di skuat Kabau Sirah –julukan Semen Padang FC-. Bahkan, tak jarang dia tidak masuk line up saat tim kebanggaan urang awak ini bertanding.
Tapi, hal tersebut tidak membuat Jajang berkecil hati, dan pergi mencari klub lain saat kompetisi berakhir. Dia memilih sabar untuk menunggu kesempatan membuktikan diri.
“Manajemen masih percaya kepada saya. Sebab itulah saya bertahan. Dan saya pun ingin membuktikan, bahwa saya bisa memberi kontribusi positif pada klub ini,” ungkap Jajang, saat ditanya apa alasannya tetap bertahan di skuat asuhan Jafri Sastra ini, kemarin (5/4).
Jajang pun mendapat kesempatan saat Kabau Sirah menjalani laga tandang versus Persija Jakarta, 8 Februari lalu. Ketika itu Jafri Sastra memasukkan pemain berambut gondrong ini pada menit ke-65 menggantikan Ricky Akbar Ohorella. Sayang, debutnya di Indonesia Super League (ISL) 2014 ini harus berakhir dengan hasil minor. Saat itu, Semen Padang kalah 2-0.
Pemain bernomor punggung 12 ini kembali mendapat kesempatan pada laga berikutnya, saat tim kebanggaan urang awak itu bertamu ke kandang Persib Bandung, 16 Februari 2014. Tak dapat dipungkiri, kesempatan itu datang karena tidak boleh merumputnya gelandang Yu Hyun Koo, yang mendapat kartu merah pada laga Semen Padang kontra Persija Jakarta.
Saat bersua Persib Bandung itulah, Jajang Paliama memperlihatkan kualitasnya sebagai gelandang “pengangkut air”. Dipercaya turun selama 90 menit, mantan pemain Gresik United ini tampil spartan dengan daya jelajah tinggi, untuk berebut bola dengan gelandang-gelandang Persib. Hasilnya, Kabau Sirahmampu membungkam Maung Bandung –julukan Persib Bandung dengan skor tipis 2-1.
Lima hari kemudian, saat Semen Padang menantang Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Jafri kembali memberi kepercayaan kepada Jajang. Dia pun tampil selama 86 menit. Di mana, saat Jajang masih di lapangan tim yang didanai pabrik semen tertua di Indonesia tersebut unggul 1-0. Sayang laga itu akhirnya mesti berkesudahan 1-1, setelah Gaston Castano menjebol gawang Semen Padang lewat titik putih pada masa injury time.
Kini, Hengki Ardiles dkk tengah bersiap-siap untuk menjamu Persita Tanggerang di Stadion H Agus Salim Padang, 9 Maret mendatang. Peluang Jajang untuk tampil sebagai starter kembali terbuka lebar. Selain karena tampil apik dalam dua laga sebelumnya, Yu Hyun Koo juga dipastikan absen.
Gelandang asal Korea Selatan itu harus menjalani hukuman larangan bertanding sebanyak dua kali. Yakni saat lawan Persita Tanggerang dan Sriwijaya FC 13 Maret mendatang. Ini merupakan keputusan Komisi Disiplin PSSI, karena Yu dinilai memperlihatkan tingkah laku buruk saat memprotes keputusan wasit yang mengganjarnya dengan kartu merah dalam laga Persija Jakarta kontra Semen Padang.
“Yang pasti di tim ini banyak pemain bagus. Soal saya kembali diturunkan sebagai starter atau tidak, itu urusan pelatih. Yang jelas, saat saya diberi kepercayaan main, saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk tim dan seluruh pendukung,” tukasnya. (padang ekspres)
Jajang yang disulap menjadi bek kanan saat itu, kalah bersaing dengan nama-nama seperti Hengki Ardiles dan Ricky Akbar Oherella. Tak pelak pemain kelahiran 6 Juni 1984 itu sangat jarang mendapat tempat di skuat Kabau Sirah –julukan Semen Padang FC-. Bahkan, tak jarang dia tidak masuk line up saat tim kebanggaan urang awak ini bertanding.
Tapi, hal tersebut tidak membuat Jajang berkecil hati, dan pergi mencari klub lain saat kompetisi berakhir. Dia memilih sabar untuk menunggu kesempatan membuktikan diri.
“Manajemen masih percaya kepada saya. Sebab itulah saya bertahan. Dan saya pun ingin membuktikan, bahwa saya bisa memberi kontribusi positif pada klub ini,” ungkap Jajang, saat ditanya apa alasannya tetap bertahan di skuat asuhan Jafri Sastra ini, kemarin (5/4).
Jajang pun mendapat kesempatan saat Kabau Sirah menjalani laga tandang versus Persija Jakarta, 8 Februari lalu. Ketika itu Jafri Sastra memasukkan pemain berambut gondrong ini pada menit ke-65 menggantikan Ricky Akbar Ohorella. Sayang, debutnya di Indonesia Super League (ISL) 2014 ini harus berakhir dengan hasil minor. Saat itu, Semen Padang kalah 2-0.
Pemain bernomor punggung 12 ini kembali mendapat kesempatan pada laga berikutnya, saat tim kebanggaan urang awak itu bertamu ke kandang Persib Bandung, 16 Februari 2014. Tak dapat dipungkiri, kesempatan itu datang karena tidak boleh merumputnya gelandang Yu Hyun Koo, yang mendapat kartu merah pada laga Semen Padang kontra Persija Jakarta.
Saat bersua Persib Bandung itulah, Jajang Paliama memperlihatkan kualitasnya sebagai gelandang “pengangkut air”. Dipercaya turun selama 90 menit, mantan pemain Gresik United ini tampil spartan dengan daya jelajah tinggi, untuk berebut bola dengan gelandang-gelandang Persib. Hasilnya, Kabau Sirahmampu membungkam Maung Bandung –julukan Persib Bandung dengan skor tipis 2-1.
Lima hari kemudian, saat Semen Padang menantang Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Jafri kembali memberi kepercayaan kepada Jajang. Dia pun tampil selama 86 menit. Di mana, saat Jajang masih di lapangan tim yang didanai pabrik semen tertua di Indonesia tersebut unggul 1-0. Sayang laga itu akhirnya mesti berkesudahan 1-1, setelah Gaston Castano menjebol gawang Semen Padang lewat titik putih pada masa injury time.
Kini, Hengki Ardiles dkk tengah bersiap-siap untuk menjamu Persita Tanggerang di Stadion H Agus Salim Padang, 9 Maret mendatang. Peluang Jajang untuk tampil sebagai starter kembali terbuka lebar. Selain karena tampil apik dalam dua laga sebelumnya, Yu Hyun Koo juga dipastikan absen.
Gelandang asal Korea Selatan itu harus menjalani hukuman larangan bertanding sebanyak dua kali. Yakni saat lawan Persita Tanggerang dan Sriwijaya FC 13 Maret mendatang. Ini merupakan keputusan Komisi Disiplin PSSI, karena Yu dinilai memperlihatkan tingkah laku buruk saat memprotes keputusan wasit yang mengganjarnya dengan kartu merah dalam laga Persija Jakarta kontra Semen Padang.
“Yang pasti di tim ini banyak pemain bagus. Soal saya kembali diturunkan sebagai starter atau tidak, itu urusan pelatih. Yang jelas, saat saya diberi kepercayaan main, saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk tim dan seluruh pendukung,” tukasnya. (padang ekspres)