Persid Jember, Jawa Timur, mencetak sejarah di kandangnya sendiri,
Stadion Notohadinegoro, setelah dikalahkan Persekam Kabupaten Malang
0-3, Rabu (23/4/2014).
Sejak pertama kali mengikuti Divisi Utama pada 2011 hingga saat ini, baru kali ini Persid mengalami kekalahan telak tiga gol dalam pertandingan perdana di Notohadinegoro. Persekam sendiri pada musim 2013 justru kalah 0-2 saat bertanding di Jember.
Kekalahan bersejarah ini diderita Persid justru saat tidak mengenakan kostum kandang, melainkan kostum tandang. Biasanya Persid mengenakan kostum putih-hitam atau hitam-putih yang biasa digunakan saat laga kandang. Namun Senin sore tadi anak asuhan Santoso Pribadi itu justru mengenakan kostum tandang yang mirip dengan kostum tim nasional Argentina, putih strip biru langit.
Asisten Manajer Persid Agus Rizki tampak terpukul dengan kekalahan itu. Namun ia tak mau menyalahkan siapapun. "Saya kira pemain lawan lebih baik daripada kami. Kami tak akan mencari kambing hitam," katanya.
Namun manajemen tetap akan mengevaluasi hasil pertandingan tersebut. Lini belakang dan tengah menjadi sorotan karena sering kedodoran menghadapi pemain Persekam.
Mengenai penggunaan kostum 'Argentina', Agus menjelaskan, bukan kesengajaan. "Kami memang pesan dua kostum, kandang dan tandang. Ternyata yang dibuat dulu oleh sponsor adalah untuk kostum tandang. Tapi kita akan kembali ke hitam putih pada pertandingan home selanjutnya," katanya. (beritajatim)
Sejak pertama kali mengikuti Divisi Utama pada 2011 hingga saat ini, baru kali ini Persid mengalami kekalahan telak tiga gol dalam pertandingan perdana di Notohadinegoro. Persekam sendiri pada musim 2013 justru kalah 0-2 saat bertanding di Jember.
Kekalahan bersejarah ini diderita Persid justru saat tidak mengenakan kostum kandang, melainkan kostum tandang. Biasanya Persid mengenakan kostum putih-hitam atau hitam-putih yang biasa digunakan saat laga kandang. Namun Senin sore tadi anak asuhan Santoso Pribadi itu justru mengenakan kostum tandang yang mirip dengan kostum tim nasional Argentina, putih strip biru langit.
Asisten Manajer Persid Agus Rizki tampak terpukul dengan kekalahan itu. Namun ia tak mau menyalahkan siapapun. "Saya kira pemain lawan lebih baik daripada kami. Kami tak akan mencari kambing hitam," katanya.
Namun manajemen tetap akan mengevaluasi hasil pertandingan tersebut. Lini belakang dan tengah menjadi sorotan karena sering kedodoran menghadapi pemain Persekam.
Mengenai penggunaan kostum 'Argentina', Agus menjelaskan, bukan kesengajaan. "Kami memang pesan dua kostum, kandang dan tandang. Ternyata yang dibuat dulu oleh sponsor adalah untuk kostum tandang. Tapi kita akan kembali ke hitam putih pada pertandingan home selanjutnya," katanya. (beritajatim)
