Ambisi PSGC Ciamis yang
menargetkan kemenangan pada laga penutup paruh musim, tampaknya gagal
diraih setelah ditahan imbang tamunya PSCS Cilacap dengan skor 1-1, pada
lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Grup 3, di Stadion Galuh
Ciamis, Sabtu (10/05/2014) sore.
Meski hanya meraih satu poin di laga terakhir putaran pertama, namun tetap masih menghantarkan PSGC Ciamis menjadi jawara paruh musim di Grup 3 Divisi Utama Liga Indonesia. PSGC kini mengantongi 14 poin dari 4 kali meraih kemenangan, 2 kali seri dan 1 kali menelan kekalahan.
Sementara PSCS Cilacap yang membayangi PSGC di posisi kedua, harus rela menjadi runner up paruh musim di klasemen Grup 3. Meskipun PSCS masih menyisakan satu pertandingan di putaran pertama, namun tetap sulit menggeser PSGC yang sudah kokoh di puncak klasemen. Karena PSGC unggul 4 poin dari PSCS di klasemen putaran pertama.
Dari jalannya pertandingan, kedua tim saling ngotot karena sama-sama berambisi meraih kemenangan. Sejak pluit babak pertama dibunyikan, kedua tim saling menyerang dengan tempo permainan tinggi.
Pada menit 16, pemain depan PSGC Ciamis, Rossian, mencoba melakukan tendangan dari luar kotak penalti lawan. Namun, tendangannya masih berada tipis di atas mistar gawang PSCS yang dijaga Ega Riski.
Memasuki menit 25, giliran PSCS melakukan serangan. Melalui serangan yang dibangun melalui kerjasama apik, akhirnya pemain PSCS Cilacap, Wahyudin, berhasil membobol gawang PSGC Ciamis, yang memanfaatkan umpan dari sektor kiri. Skor pun berubah 0-1 untuk keunggulan PSCS Cilacap.
Tertinggal 0-1, tidak lantas membuat mental pemain PSGC Ciamis turun. Malah serangan yang dibangun semakin gencar dilakukan anak-anak Ciamis. Alhasil, di menit 34, Budiawan yang mendapat umpan dari Rosian di area kotak penalti, akhirnya berhasil menjebol gawang PSCS. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Di menit 39, Pemain PSCS Cilacap, Saeful Anwar, sempat mendapat peluang. Saat itu Saeful melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun sayang, tendangannya masih bisa ditangkap penjaga gawang PSGC. Sampai pluit babak kedua dibunyikan, skor pun tidak berubah tetap 1-1.
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan semakin tinggi. Hal itu terlihat dengan banyaknya prikik pelanggaran yang dikeluarkan oleh wasit. Selain itu, ditambah banyaknya protes yang dilakukan pemain PSCS Cilacap kepada wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
Di akhir babak kedua, PSGC sempat mengurung pertahanan PSCS. Melalui serangan yang dibangun dari sektor sayap, beberapa kali sempat mengacam gawang PSCS. Namun, rapatnya pertahanan lini belakang anak-anak Cilacap, membuat peluang yang tercipta selalu gagal dikonversi menjadi gol. Hingga wasit mengakhiri pertandingan babak kedua, skor masih sama kuat 1-1.
Usai pertandaingan, Manajer PSCS Cilacap, Bambang Nugroho, mengatakan, selama laga berjalan, kedua tim sama-sama ngotot ingin memenangkan pertandingan. Kedua tim pun menyunguhkan permainan apik, hingga sepanjang 2 x 45 menit kerap terjadi jual beli serangan.
”Saya akui kedua tim bermain bagus. Pemain depan PSGC pun beberapa kali merepotkan lini pertahanan kami. Namun, kami sangat menyayangkan kepemimpinan wasit yang sering merugikan tim kami, tegasnya.
Bambang pun mencatat ada sejumlah keputusan wasit yang selalu menguntungkan tuan rumah. Hal itu membuat anak asuhannya beberapa kali melakukan protes keras terhadap keputusan wasit.
“Akibat kami sering dirugikan oleh keputusan wasit, membuat semangat dan mental pemain sempat down. Namun, apapun hasilnya, kita harus menghargai keputusan wasit dalam memimpin pertandingan,” ujarnya.
Sementara itu, Assisten Manajer PSGC Ciamis, Aef Saefullah, mengaku puas dengan penampilan skuad ‘Laskar Galuh’ yang bermain ngotot sepanjang laga, meski akhirnya gagal meraih poin penuh di kandang sendiri.
Menurut Aep, hasil imbang pada laga terakhir putaran pertama ini jelas di luar target. ” Meski begitu, kami tetap mengapresiasi penampilan anak-anak yang sudah bermain habis-habisan. Memang kami pun mengakui PSCS bermain bagus pada laga ini,” pungkasnya.
Meski hanya meraih satu poin di laga terakhir putaran pertama, namun tetap masih menghantarkan PSGC Ciamis menjadi jawara paruh musim di Grup 3 Divisi Utama Liga Indonesia. PSGC kini mengantongi 14 poin dari 4 kali meraih kemenangan, 2 kali seri dan 1 kali menelan kekalahan.
Sementara PSCS Cilacap yang membayangi PSGC di posisi kedua, harus rela menjadi runner up paruh musim di klasemen Grup 3. Meskipun PSCS masih menyisakan satu pertandingan di putaran pertama, namun tetap sulit menggeser PSGC yang sudah kokoh di puncak klasemen. Karena PSGC unggul 4 poin dari PSCS di klasemen putaran pertama.
Dari jalannya pertandingan, kedua tim saling ngotot karena sama-sama berambisi meraih kemenangan. Sejak pluit babak pertama dibunyikan, kedua tim saling menyerang dengan tempo permainan tinggi.
Pada menit 16, pemain depan PSGC Ciamis, Rossian, mencoba melakukan tendangan dari luar kotak penalti lawan. Namun, tendangannya masih berada tipis di atas mistar gawang PSCS yang dijaga Ega Riski.
Memasuki menit 25, giliran PSCS melakukan serangan. Melalui serangan yang dibangun melalui kerjasama apik, akhirnya pemain PSCS Cilacap, Wahyudin, berhasil membobol gawang PSGC Ciamis, yang memanfaatkan umpan dari sektor kiri. Skor pun berubah 0-1 untuk keunggulan PSCS Cilacap.
Tertinggal 0-1, tidak lantas membuat mental pemain PSGC Ciamis turun. Malah serangan yang dibangun semakin gencar dilakukan anak-anak Ciamis. Alhasil, di menit 34, Budiawan yang mendapat umpan dari Rosian di area kotak penalti, akhirnya berhasil menjebol gawang PSCS. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Di menit 39, Pemain PSCS Cilacap, Saeful Anwar, sempat mendapat peluang. Saat itu Saeful melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun sayang, tendangannya masih bisa ditangkap penjaga gawang PSGC. Sampai pluit babak kedua dibunyikan, skor pun tidak berubah tetap 1-1.
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan semakin tinggi. Hal itu terlihat dengan banyaknya prikik pelanggaran yang dikeluarkan oleh wasit. Selain itu, ditambah banyaknya protes yang dilakukan pemain PSCS Cilacap kepada wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
Di akhir babak kedua, PSGC sempat mengurung pertahanan PSCS. Melalui serangan yang dibangun dari sektor sayap, beberapa kali sempat mengacam gawang PSCS. Namun, rapatnya pertahanan lini belakang anak-anak Cilacap, membuat peluang yang tercipta selalu gagal dikonversi menjadi gol. Hingga wasit mengakhiri pertandingan babak kedua, skor masih sama kuat 1-1.
Usai pertandaingan, Manajer PSCS Cilacap, Bambang Nugroho, mengatakan, selama laga berjalan, kedua tim sama-sama ngotot ingin memenangkan pertandingan. Kedua tim pun menyunguhkan permainan apik, hingga sepanjang 2 x 45 menit kerap terjadi jual beli serangan.
”Saya akui kedua tim bermain bagus. Pemain depan PSGC pun beberapa kali merepotkan lini pertahanan kami. Namun, kami sangat menyayangkan kepemimpinan wasit yang sering merugikan tim kami, tegasnya.
Bambang pun mencatat ada sejumlah keputusan wasit yang selalu menguntungkan tuan rumah. Hal itu membuat anak asuhannya beberapa kali melakukan protes keras terhadap keputusan wasit.
“Akibat kami sering dirugikan oleh keputusan wasit, membuat semangat dan mental pemain sempat down. Namun, apapun hasilnya, kita harus menghargai keputusan wasit dalam memimpin pertandingan,” ujarnya.
Sementara itu, Assisten Manajer PSGC Ciamis, Aef Saefullah, mengaku puas dengan penampilan skuad ‘Laskar Galuh’ yang bermain ngotot sepanjang laga, meski akhirnya gagal meraih poin penuh di kandang sendiri.
Menurut Aep, hasil imbang pada laga terakhir putaran pertama ini jelas di luar target. ” Meski begitu, kami tetap mengapresiasi penampilan anak-anak yang sudah bermain habis-habisan. Memang kami pun mengakui PSCS bermain bagus pada laga ini,” pungkasnya.