Laga PSIM Yogyakarta menghadapi Madiun Putra (2-1) musim lalu |
Semangat Laskar Mataram patut diacungi jempol meski kondisi keuangan PSIM masih tak stabil. Setelah berhasil menahan imbang PSS Sleman pada laga Derbi di Maguwoharjo, PSIM nyaris mempermalukan tuan rumah jika tak mendapatkan kado penalti hadiah dari wasit di masa injury time.
Tri Handoko untuk kesekian kalinya membuktikan diri jadi pemain berbahaya setelah membawa Laskar Mataram unggul sementara. Gol itu sekaligus menempatkan dirinya jadi pemain depan paling subur di PSIM dengan catatan empat gol.
Dari lima kali laga yang sudah dijalani, pemain yang akrab disapa Ndok itu hanya absen mencetak saat PSIM menghadapi PSS Sleman, sebelum dan sesudahnya, pemain kelahiran Surakarta itu setidaknya mencetak satu gol di setiap pertandingan.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantara mengatakan, permainan pemain PSIM Yogyakarta menghadapi Madiun sesuai dengan target jika dilihat hasil akhirnya. “Anak-anak main bagus, tetap sesuai target, laga tandang mencuri satu poin,”kata Pelatih yang akrab disapa Kak Seto itu.
Sedangkan pelatih Madiun Putra, Wahyudi mengatakan ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pemainnya sehingga tercipta gol untuk keunggulan tim tamu, serangan balik cepat kemudian tak bisa diantisipasi. “Intinya yang kurang maksimal tadi Agus (pemain Madiun,”katanya.
Jalannya pertanadingan Babak pertama, PSIM Yogyakarta mengawali pertandingan meladeni tuan rumah dengan cukup hati-hati. Begitu pula dengan Madiun Putra, keduanya masih saling berbalas serangan satu dengan yang lainya.
Saling menjajaki kemampuan lawan dilakukan kedua tim hingga menit 30 pertandingan babak pertama berlangsung. Kedua stiker dari PSIM maupun Madiun Putra hanya sesekali melakukan serangan ke barisan pertahanan lawan.
Memasuki babak kedua, Pelatih PSIM Seto Nurdiyantara mencoba menambah tenaga baru untuk Laskar Mataram, Rangga ditarik keluar digantikan Supri Andriyanto. Skema pergantian pemain itu sama dengan strategi yang digunaka Seto ketika meladeni PSS Sleman.
Tak berselang lama Supri masuk ke lapangan, Tri Handoko, pemain depan PSIM Yogyakarta berhasil mengetarkan jaring gawang tuan rumah yang dijaga oleh Agung Hari. Gol Tri Handoko itu pun membawa PSIM unggul untuk sementara menjadi 1-0.
Tim tuan rumah yang tertinggal gol meningkatkan serangan, bertubi-tubi gawang Oni diserang oleh pemain tuan rumah. Apalagi, setelah unggul pada babak pertama, PSIM Yogya cenderung lebih bertahan dibandingkan sebelumnya.
Kondisi seperti itu bertahan hingga masa injury time babak kedua, tim tuan rumah akhirnya beruntung setelah wasit pemimpin pertandingan memberikan hadiah penalti di depan gawang Oni. Toure M jadi eksekutor, gol hadiah dari wasit itu menyamakan skor jadi 1-1 hingga peluit panjang ditiup wasit. (Tribun Jogja)