Ditahan Imbang PSBL Langsa, Pelatih PSMS Bisa Terancam
Pertandingan antara PSMS Medan dan
PSBL Langsa di Stadion Teladan Medan, Selasa (13/5) berakhir imbang 0-0. Hasil
itu membuat posisi PSMS kian terpuruk. Pelatih Kustiono pun bisa
dievaluasi.
Meski menghadirkan beberapa peluang, namun kedua tim gagal mencetak gol hingga laga berakhir.
Tampil sebagai tamu justru tak membuat PSBL enggan keluar menyerang. Terbukti pada menit 5 mereka melakukan ancaman melalui Traore di kotak penalti. Namun tandukan kepalanya masih melambung di atas mistar gawang.
PSMS juga mampu menghadirkan beberapa peluang. Beberapa di antaranya di dapat melalui Enjang Rohiman pada menit ke 10 dan 20. Namun kedua tendangan spekulasi dari luar kotak penalti ini juga belum berhasil berbuah gol. Hingga turun minum skor masih bertahan 0-0.
Di babak kedua, permainan kedua tim sangat membosankan. PSBL cenderung memainkan strategi provokasi untuk mengganggu konsentrasi tuan rumah. Mereka dengan mudah terjatuh, mengerang dan protes. Untungnya, tidak ada pemain PSMS yang terpancing terlibat dalam skema PSBL. Tapi masalahnya, tim tuan rumah tak punya gairah dan kualitas tim untuk menaklukkan lawannya.
Skor imbang sangat mengecewakan PSMS. Pasalnya, mereka kini cuma mengoleksi 6 poin dan berada di posisi kedua dari bawah. Posisinya bisa tergusur PSBL yang menyisakan satu laga tersisa di putaran pertama ini.
“Tentu kami sangat kecewa dengan hasil ini. Permainan tidak berjalan sesuai rencana,” tegas Pelatih Kustiono.
Memasuki putaran kedua, posisi Kustiono bisa saja dievaluasi oleh manajemen. Pasalnya, PSMS kini terancam gagal bertahan di divisi utama, jika kualitas pemain dan kinerja tim terus memburuk. (sportanews)
Laga antara PSMS Medan menghadapi PSBL Langsa (ligaindonesia) |
Meski menghadirkan beberapa peluang, namun kedua tim gagal mencetak gol hingga laga berakhir.
Tampil sebagai tamu justru tak membuat PSBL enggan keluar menyerang. Terbukti pada menit 5 mereka melakukan ancaman melalui Traore di kotak penalti. Namun tandukan kepalanya masih melambung di atas mistar gawang.
PSMS juga mampu menghadirkan beberapa peluang. Beberapa di antaranya di dapat melalui Enjang Rohiman pada menit ke 10 dan 20. Namun kedua tendangan spekulasi dari luar kotak penalti ini juga belum berhasil berbuah gol. Hingga turun minum skor masih bertahan 0-0.
Di babak kedua, permainan kedua tim sangat membosankan. PSBL cenderung memainkan strategi provokasi untuk mengganggu konsentrasi tuan rumah. Mereka dengan mudah terjatuh, mengerang dan protes. Untungnya, tidak ada pemain PSMS yang terpancing terlibat dalam skema PSBL. Tapi masalahnya, tim tuan rumah tak punya gairah dan kualitas tim untuk menaklukkan lawannya.
Skor imbang sangat mengecewakan PSMS. Pasalnya, mereka kini cuma mengoleksi 6 poin dan berada di posisi kedua dari bawah. Posisinya bisa tergusur PSBL yang menyisakan satu laga tersisa di putaran pertama ini.
“Tentu kami sangat kecewa dengan hasil ini. Permainan tidak berjalan sesuai rencana,” tegas Pelatih Kustiono.
Memasuki putaran kedua, posisi Kustiono bisa saja dievaluasi oleh manajemen. Pasalnya, PSMS kini terancam gagal bertahan di divisi utama, jika kualitas pemain dan kinerja tim terus memburuk. (sportanews)