Rahmat Latief, salah satu stopper PSM Makassar mengundurkan
diri. Ia dikabarkan merapat di Persiram Raja Ampat atau Arema Malang.
Rudi William Keltjees yang dihubungi, Rabu (28/5) malam tadi mengakui pemain bernomor punggung 77 itu sudah tidak lagi bergabung dengan pemain lainnya sejak Selasa (27/5).
Sebelum meninggalkan Graha Residen Surabaya, tempat Ponaryo Asraman dan kawan-kawan menginap, eks pemain Sriwijaya FC itu sudah menemui Rudi. Namun Rudi tak menjelaskan pembicaraan keduanya. Kabarnya pemain kelahiran 27 November 1988 itu kembali ke klub lamanya itu karena merasa kontribusinya di PSM kurang.
Rudi mengakui keputusan Rahmat itu sudah diketahui manajen. “Tidak masalah jika ingin pergi. Kami masih punya stok stopper lainnya,” katanya.
Rahmat adalah Makassar Football School (MFC). Lima tahun – 2000-2005 — ia menimba ilmu di sekolah bola milik Diza Ali. Dari MFC 2006 pemain jangkung ini satu musim mengadu keberuntungan di Persib Bandung.
Musim kompetisi 2007 sampai 2009 , Rahmat kembali ke kampung halamannya membela PSM . Persiram Raja Ampat menjadi labuhan ia selama satu musim. Kemudian ia hengkang ke Sriwijaya FC pada 2010-2011. Musim berikutnya dipinang Persiba Balikpapan dan semusim di Mitra Kukar sebelum kembali bergabung lagi ke Pasukan Ramang.
Selain melanglang buana di beberapa klub di Liga Indonesia, Rahmat Latief pernah berkostum timnas junior dan senior. Tampil masing-masing empat kali di Timnas U-19 dan U-23 dan sekali di timnas senior. (sportanews)
Rudi William Keltjees yang dihubungi, Rabu (28/5) malam tadi mengakui pemain bernomor punggung 77 itu sudah tidak lagi bergabung dengan pemain lainnya sejak Selasa (27/5).
Sebelum meninggalkan Graha Residen Surabaya, tempat Ponaryo Asraman dan kawan-kawan menginap, eks pemain Sriwijaya FC itu sudah menemui Rudi. Namun Rudi tak menjelaskan pembicaraan keduanya. Kabarnya pemain kelahiran 27 November 1988 itu kembali ke klub lamanya itu karena merasa kontribusinya di PSM kurang.
Rudi mengakui keputusan Rahmat itu sudah diketahui manajen. “Tidak masalah jika ingin pergi. Kami masih punya stok stopper lainnya,” katanya.
Rahmat adalah Makassar Football School (MFC). Lima tahun – 2000-2005 — ia menimba ilmu di sekolah bola milik Diza Ali. Dari MFC 2006 pemain jangkung ini satu musim mengadu keberuntungan di Persib Bandung.
Musim kompetisi 2007 sampai 2009 , Rahmat kembali ke kampung halamannya membela PSM . Persiram Raja Ampat menjadi labuhan ia selama satu musim. Kemudian ia hengkang ke Sriwijaya FC pada 2010-2011. Musim berikutnya dipinang Persiba Balikpapan dan semusim di Mitra Kukar sebelum kembali bergabung lagi ke Pasukan Ramang.
Selain melanglang buana di beberapa klub di Liga Indonesia, Rahmat Latief pernah berkostum timnas junior dan senior. Tampil masing-masing empat kali di Timnas U-19 dan U-23 dan sekali di timnas senior. (sportanews)