Ancaman degradasi ke Liga Nusantara makin terbuka lebar, setelah
Persitema dipaksa tunduk pada Persis Solo pada pertandingan perdana
putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia di Stadio Manahan, Solo,
Rabu lalu.
Menjadi juru kunci grup dengan akumulasi dua poin, membuat tim berjuluk Laskar Bambu Runcing, harus bersiap menghadapi degradasi.
Meski pintu degradasi telah terbuka, sejumlah penyelamatan masih dapat dilakukan bagi Ayam Kedu untuk bangkit. Posisi Persitema yang berada di papan terbawah klasemen, harus mampu mengejar Persip Pekalongan dengan akumulasi poin tujuh; dan Persiku Kudus yang memiliki 9 poin. Syaratnya, seluruh pertandingan yang tersisa, harus dilakoni Persitema dengan poin penuh.
Enam pertandingan tersisa bagi Persitema, tiga di antaranya pertandingan kandang. Dari sisa pertandingan tersebut, jika mampu mengumpulkan poin penuh pada setiap laga, maka akan mampu mengumpulkan 18 poin. Tapi, hal tersebut tidak mungkin. Sebab, baik tandang maupun kandang, harus menghadapi tim besar seperti PSIS.
Tiga laga tandang yang harus dilakoni, tidak terlalu berat, ketika melawat ke PSIR Rembang, Persipur Purwodadi, dan Persip Pekalongan. Tiga tim itu, bukan tim yang dijagokan di grup 4. Sehingga peluang meraih kemenangan, masih tetap ada.
”Kita sedang fokus melatih anak-anak untuk membangun mental menyerang di kandang lawan. Bukan mental bertahan di kandang sendiri,” kata pelatih kepala Persitema, Yopie Riwoe.
Sejumlah pemain baru yang telah masuk dalam skuad Laskar Bambu Runcing, diharapkan mampu menjadi tulang punggung kemenangan yang harus diraih Persitema. Sepanjang musim ini, tim Ayam Kedu belum sekalipun mengantongi kemenangan. ”Pemain baru harus mampu menyatu dan memberikan suasana serang yang baru,” kata Yopie.
Pekerjaan berat menukangi Persitema bagi Yopie adalah tantangan tersendiri. Kualitas pemain yang ada, harus dioptimalkan untuk mencapai kemenangan tandang dan kemenangan penuh di kandang sendiri. Dengan begitu, zona degradasi yang kini ditempati Persitema, dapat ditinggalkan. ”Ini tantangan buat saya dan saya optimistis.”
Manajer Persitema Temanggung, Yunianto, mengatakan, Persitema akan berusaha optimal untuk mencapai kemenangan penuh di kandang dan di tandang. Dengan kemenangan tersebut, akan mampu terhindar dari zona degradasi. ”Termasuk, kita membeli pemain baru pada jeda kompetisi adalah untuk menghindari degradasi itu,” tandasnya. (radarsemarang)
Menjadi juru kunci grup dengan akumulasi dua poin, membuat tim berjuluk Laskar Bambu Runcing, harus bersiap menghadapi degradasi.
Meski pintu degradasi telah terbuka, sejumlah penyelamatan masih dapat dilakukan bagi Ayam Kedu untuk bangkit. Posisi Persitema yang berada di papan terbawah klasemen, harus mampu mengejar Persip Pekalongan dengan akumulasi poin tujuh; dan Persiku Kudus yang memiliki 9 poin. Syaratnya, seluruh pertandingan yang tersisa, harus dilakoni Persitema dengan poin penuh.
Enam pertandingan tersisa bagi Persitema, tiga di antaranya pertandingan kandang. Dari sisa pertandingan tersebut, jika mampu mengumpulkan poin penuh pada setiap laga, maka akan mampu mengumpulkan 18 poin. Tapi, hal tersebut tidak mungkin. Sebab, baik tandang maupun kandang, harus menghadapi tim besar seperti PSIS.
Tiga laga tandang yang harus dilakoni, tidak terlalu berat, ketika melawat ke PSIR Rembang, Persipur Purwodadi, dan Persip Pekalongan. Tiga tim itu, bukan tim yang dijagokan di grup 4. Sehingga peluang meraih kemenangan, masih tetap ada.
”Kita sedang fokus melatih anak-anak untuk membangun mental menyerang di kandang lawan. Bukan mental bertahan di kandang sendiri,” kata pelatih kepala Persitema, Yopie Riwoe.
Sejumlah pemain baru yang telah masuk dalam skuad Laskar Bambu Runcing, diharapkan mampu menjadi tulang punggung kemenangan yang harus diraih Persitema. Sepanjang musim ini, tim Ayam Kedu belum sekalipun mengantongi kemenangan. ”Pemain baru harus mampu menyatu dan memberikan suasana serang yang baru,” kata Yopie.
Pekerjaan berat menukangi Persitema bagi Yopie adalah tantangan tersendiri. Kualitas pemain yang ada, harus dioptimalkan untuk mencapai kemenangan tandang dan kemenangan penuh di kandang sendiri. Dengan begitu, zona degradasi yang kini ditempati Persitema, dapat ditinggalkan. ”Ini tantangan buat saya dan saya optimistis.”
Manajer Persitema Temanggung, Yunianto, mengatakan, Persitema akan berusaha optimal untuk mencapai kemenangan penuh di kandang dan di tandang. Dengan kemenangan tersebut, akan mampu terhindar dari zona degradasi. ”Termasuk, kita membeli pemain baru pada jeda kompetisi adalah untuk menghindari degradasi itu,” tandasnya. (radarsemarang)