Persegres Gresik berupaya tidak kecolongan menyambut Persidafon Dafonsoro
di Stadion tri Dharma, Gresik, Selasa (15/1/2013). Pelatih Persegres
Suharno mengingatkan lini pertahanan timnya agar tidak kendor, mengingat
potensi bahaya yang bisa ditimbulkan tim tamu.
Suharno sempat melihat langsung pertandingan antara Persidafon
Dafonsoro kala dihancurkan Arema dengan skor 5-2 di Stadion
Kanjuruhan. Dari pengamatan itu, Suharno menyimpulkan calon lawan
memiliki potensi untuk mengejutkan di pertandingan keduanya nanti.
Hasil Persidafon di kandang Arema menurutnya bukan sebuah patokan
pasti untuk mengukur kemampuan tim asuhan Ernest Pahelerang. Persidafon
masih mempunyai potansi untuk berkembang di pertandingan kedua setelah
sebelumnya banyak pemain yang tak bisa dimainkan.
Dari sisi teknis, Suharno mencatat pergerakan pemain depan tim
berjuluk Gabus Sentani sangat membahayakan. Dua gol Persidafon ke gawang
Arema tercipta melalui proses serangan balik cepat yang langsung
menusuk ke pertahanan lawan. Di sinilah Suharno ingin anak asuhnya
waspada penuh.
“Kami akan bermain menyerang. Dengan strategi itu, pertahanan tidak
boleh lengah karena Persidafon bagus saat melakukan serangan balik. Saat
mengambilalih bola, mereka bisa langsung mengirim umpan ke depan dan
membuat peluang bagus. Malah di Arema strategi itu menghasilkan dua
gol,” tutur Suharno.
Pemain depan Anis Nabar juga masuh dalam rekaman Suharno karena mampu
mencetak dua gol ke gawang Singo Edan. Menurut Suharno, Anis Nabar
sangat efektif memainkan strategi counter attackkarena memiliki kecepatan dan naluri mencetak gol yang cukup bagus.
Prediksi awal, Persidafon bakal bermain negatif dan menunggu momentum
yang tepat untuk melakukan serangan balasan. Selain mengingatkan
pertahanan agar tidak kecolongan, Suharno juga melihat pentingnya
peningkatan produktifitas dibanding pertandingan sebelumnya kontra
Persiram Raja Ampat.
Pada pertandingan itu Laskar Joko Samudro terlihat kurang tenang dan
terlalu banyak membuang kesempatan memperbesar skor. “Kami menunjukkan
permainan yang menjanjikan. Jadi saya percaya dan ingin tim ini lebih
berkembang, terutama dalam hal mencetak gol,” ujar mantan pelatih
Deltras Sidoarjo.
Terkait komposisi pemain lawan, pelatih yang biasa memakai topi ini
mengamati perubahan komposisi pemain yang kemungkinan dilakukan
Persidafon. Dua pemain senior, Bejo Sugiantoro, dan Rasmoyo, bisa jadi
menjadi andalan tim tamu setelah menyelesaikan persoalan dengan klubnya.
Dua pemain itu bakal menambah kekuatan Persidafon karena dari sisi
kualitas dan pengalaman sangat bisa diandalkan. Paling tidak, pertahanan
tidak terlalu panik seperti saat menghadapi gelombang serangan Arema
dengan adanya pemain sarat pengalaman seperti Bejo Sugiantoro.
Sejauh ini Suharno belum mengisyaratkan adanya perubahan strategi
secara drasti, kendati ada rencana memakai pola 4-3-3 agar timnya lebih
bertaji. Perubahan itu sendiri menurutnya masih melihat situasi di
lapangan serta kondisi lawan.

