Lemahnya finishing touch
pemain Gresik United, menjadi masalah utama pada laga perdana Indonesia
Super League 2012/2013 melawan Persiram. Kelemahan itulah yang coba
diperbaiki Laskar Joko Samudra jelang menjamu Persidafon Dafonsoro di
Stadion Petrokimia, Gresik, Selasa (15/1).
Pelatih Gresik United, Suharno, mengaku telah melakukan beberapa
pembenahan untuk lebih mematangkan kerjasama tim. Salah satu fokusnya,
mengasah finishing touch para pemain depan yang di laga perdana
masih kurang tajam, sehingga banyak peluang tercipa namun hanya satu
yang dapat dikonversi menjadi gol.
“Di pertandingan perdana para pemain kurang sabar menjaga ritme
permainan, seharusnya banyak peluang yang bisa jadi gol, namun hilang
karena pemain kurang tenang dan sabar,” kata Suharno, seperti dilansir
dari situs resmi Gresik United.
Terkait lawan, Suharno sudah mengenal jelas kekuatan Eduard Ivakdalam
dkk. Pasalnya, mereka pernah bertemu pada laga Inter Island Cup 2012 di
Bandung, akhir tahun lalu. Selain itu, pelatih asal Klaten itu juga
mengenal gaya main tim Gabus Sentani dari laga perdana Persidafon
melawan Arema Indonesia yang berakhir 5-2 untuk kemenangan Arema.
Namun, hasil di atas bukan satu-satunya patokan untuk mengukur
kekuatan sebuah tim. Menurut Suharno, Persidafon memang kalah telak dari
Arema, tapi perlu jadi perhatian juga, Persidafon sanggup mencuri dua
gol di kandang Arema yang kini jadi tim bertabur bintang.
“Inilah yang membahayakan dari Persidafon. Mereka sanggup mencuri dua gol di kandang Arema. Tentunya mereka mencoba untuk bangkit. Permainan cepat tim Gabus Sentani perlu diwaspadai oleh anak-anak, jika tidak kami bisa tergelincir,” papar Suharno.
“Inilah yang membahayakan dari Persidafon. Mereka sanggup mencuri dua gol di kandang Arema. Tentunya mereka mencoba untuk bangkit. Permainan cepat tim Gabus Sentani perlu diwaspadai oleh anak-anak, jika tidak kami bisa tergelincir,” papar Suharno.
Beberapa pemain Persidafon yang diwaspadai Suharno, di antaranya playmaker
yang juga kapten tim Edward Ivak Dalam dan Anis Nabar, striker muda
potensial yang menyumbangkan dua gol melawan Arema, berkat aksi
individunya yang menawan.
Sementara itu, pelatih Persidafon Dafonsoro, Erens Pehelerang, lebih
fokus pada pembenahan mental pemain dan pertahanan jelang menghadapi
Gresik United. Maklum saja, kekalahan 2-5 dari Arema pastinya masih
berbekas dalam diri pemain, khususnya pemain muda.
“Selain membenahi mental pemain, kami juga memperbaiki sektor
pertahanan agar lebih solid lagi menghadapi tuan rumah," kata Erens,
Senin (14/1).
Erens paham betul dengan komposisi Gresik United yang begitu
berbahaya di lini depan. Mantan pemain timnas di era 1980-an ini
mengatakan, semua pemain asuhan Suharno merata di semua lini. Terlebih
lagi diperkuat eks bomber Persiba Balikpapan Aldo Barreto.
"Kami tahu diri menghadapi Persegres di kandangnya sendiri. Tapi,
bukan berarti Persidafon mudah dikalahkan. Sebab, tim saya siap membuat
kejutan," ujarnya.
Kendati dalam kondisi under dog, Erens tetap memasang target berusaha mencuri poin, minimal seri saat dijamu GresiK United.
Head to Head :
12 Jan 2010 Gresik United vs Persidafon 2 – 1
01 Feb 2010 Persidafon vs Gresik United 3 – 0
14 Mei 2011 Gresik United vs Persidafon 2 – 3
18 Feb 2012 Gresik United vs Persidafon 3 – 2
04 Mei 2012 Persidafon vs Gresik United 3 – 0
03 Des 2012 Gresik United vs Persidafon 1 - 0
01 Feb 2010 Persidafon vs Gresik United 3 – 0
14 Mei 2011 Gresik United vs Persidafon 2 – 3
18 Feb 2012 Gresik United vs Persidafon 3 – 2
04 Mei 2012 Persidafon vs Gresik United 3 – 0
03 Des 2012 Gresik United vs Persidafon 1 - 0

