JAKARTA - PSSI mendapatkan kesepakatan kerja sama dengan News Corporation alias News Corp. Perusahaan media massa asal Amerika Serikat itu telah resmi menjalin kerja sama jangka panjang untuk menyiarkan IPL yang dikelola PSSI. Hal tersebut berbanding terbalik dengan Indonesian Super League yang dikelola KPSI.

Sebagai konsekuensi dari kerjasamanya dengan Newscorp tersebut, PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai penyelenggara IPL akan mengalami perombakan manajemen. Beberapa orang dari perusahaan milik taipan media Rupert Murdoch itu akan masuk dalam jajaran LPIS untuk mengawasi jalannya kontrak PSSI-News Corp tersebut.

"Pasti (akan ada perombakan manajemen di LPIS)," ujar Deputi Sekretaris Jenderal PSSI bidang kompetisi Saleh Mukadar , seperti dikutip dari Media Indonesia, Rabu (16/1).

Tak main-main, orang tersebut dikabarkan bakal menempati posisi CEO alias menggeser posisi Widjajanto. Dengan kata lain, jika ini disepakati, kendali kompetisi akan dipegang oleh orang-orang luar Indonesia yang belum tentu mengerti kultur sepak bola Tanah Air.

Meskipun demikian, Saleh belum bisa mengonfirmasi hal ini karena baru akan membicarakan detil kontrak dengan pihak News Corp di Jakarta, Rabu (16/1) malam ini. Dirinya hanya menambahkan beberapa poin kesepakatan yang telah dicapai dengan media yang memayungi Fox News dan The Wall Street Journal itu.

Salah satunya ialah gelontoran miliaran rupiah untuk hadiah juara dan subsidi klub-klub yang berkompetisi di bawah LPIS. Untuk hadiah juara Indonesian Premier League, News Corp dikabarkan siap mengucurkan nominal hingga Rp10 miliar.

Sedangkan untuk tim-tim IPL akan mendapat subsidi Rp2 miliar-Rp5 miliar, sementara subsidi Rp1 miliar akan diberikan kepada peserta Divisi Utama yang berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia Sportindo..

"(Kerja sama dengan News Corp) sudah oke, menyangkut hadiah juara sudah sepakat 1 juta US Dollar atau sekitar Rp10 miliar dan Divisi Utama dapat Rp1 miliar per klub," kata Saleh.

Untuk durasi kontrak, News Corp dikabarkan meminta kerja sama jangka panjang hingga 25-30 tahun dengan nilai investasi US$25 juta-US$30 juta per tahun. PSSI dan News Corp akan melakukan evaluasi per lima hingga 10 tahun, namun PSSI juga meminta nilai kontrak bertambah tiap tahun.

"Kerja sama akan berlangsung 25-30 tahun dengan lima sampai 10 tahun dilakukan review. Jadi, per tahun News Corp akan investasikan US$25 juta-US$30 juta," ujar CEO PT LPIS Widjajanto.

Selain nilai dan durasi kontrak, pembagian keuntungan juga akan menjadi hal lain yang dibahas dalam pertemuan di Jakarta itu. Dengan adanya kerja sama ini, LPIS dituntut membenahi kinerja, terutama soal jadwal pertandingan yang musim lalu banyak dikeluhkan oleh klub.

Kabarnya, tawaran News Corp ini juga sempat datang ke pengelola Indonesia Super League (ISL) PT Liga Indonesia. Hanya saja, mereka dikabarkan menolak tawaran tersebut karena keberatan jika harus merombak manajemen di PT LI. Selain itu, saham PT LI juga diketahui 99 % masih milik PSSI, sehingga pihak Newscorp menarik tawarannya.