Tepat
satu bulan setelah laga pembukaan Indonesia Super League 2012/2013
digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera
Selatan. Liga telah menggelar 39 pertandingan ISL dan 12 pertandingan
Divisi Utama, di mana sebagian besar pertandingan tersebut berjalan
dengan lancar.
Namun kelancaran penyelenggaraan itu tidak mengendurkan perhatian
Liga dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja korps baju hitam. Liga
yang bekerjasama dengan komite wasit PSSI, menganggap bahwa sebagai
pengadil yang memiliki kekuasaan absolut, maka kinerja ataupun performa
perangkat pertandingan adalah hal yang krusial untuk selalu dijaga.
Faktor-faktor kesalahan pengambilan keputusan haruslah ditekan agar
kualitas pertandingan tetap berada pada indeks mutu yang tinggi. Ada
beberapa faktor yang dapat dilakukan Liga untuk meningkatkan kualitas
kepemimpinan perangkat pertandingan. Hal ini diutarakan langsung oleh
Hardi Hasan, wakil ketua komite wasit PSSI pada acara evaluasi reguler
yang dilakukan Komite wasit dan Liga, Selasa (5/2).
“ Fisik dan mental wasit maupun asisten wasit merupakan modal utama
untuk dapat memimpin pertandingan dengan baik. Oleh karena itu hal lain
yang dapat mempengaruhi dua faktor tadi harus kita maintain sedemikian
rupa. Salah satu contohnya adalah penugasan; hal ini harus dipikirkan
dan dirancang dengan baik agar tidak mempengaruhi fisik yang notabene
diperlukan seorang wasit dalam memimpin pertandingan.”
Di akhir acara evaluasi tersebut ada 9 pertandingan yang dianggap
perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini ditujukan agar di
pertandingan selanjutnya terjadi peningkatan mutu dalam kepemimpinan
wasit.
“Terdapat satu kesalahan fatal dan 8 kesalahan moderat setelah
evaluasi dilakukan. Kami berharap evaluasi di bulan pertama ini akan
menjadi pemacu bagi wasit-wasit agar bertugas lebih baik lagi,” pungkas
Hardi. (Liga Indonesia.co.id)