Carut-marut pengelolaan timnas
Indonesia, nyata benar-benar memberi dampak yang tidak mengenakan bagi
pemain dan jajaran pelatih timnas Indonesia. Belum lepas dari ingatan
bagaimana timnas harus memiliki persiapan minim jelang laga uji coba
melawan Yordania, kisah lain muncul kepermukaan, seakan kian mempertebal
ketidakbecusan manajemen dalam mengatur timnas.
Terbaru, para pemain yang sebelumnya tampil di laga uji coba
melawan Yordania dan partai pertama babak Kualifikasi Piala Asia 2015,
dilaporkan belum mendapat uang saku. Hal ini juga diketahui dari salah
satu pemain, Rasyid Bakrie.
"Iya benar. Uang harian kami belum dibayar selama ke luar negeri saat
pertandingan melawan Irak," kata gelandang PSM Makassar, yang
sebelumnya memperkuat timnas U-23 itu, Kamis (21/2).
Berdasarkan informasi yang diterima, para pemain sebelumnya
dijanjikan mendapat uang saku sebesar 1 juta rupiah perhari. Jika
ditotal, satu pemain seharusnya mendapat uang saku sebesar 7 juta
rupiah.
Menurut Rasyid, para pemain sebelumnya sudah menagih janji manajemen
sekaligus meminta haknya. "Katanya masih diproses. Saya sih hanya
menunggu. Mudah-mudahan cepat selesai karena itu hak pemain," jelas
Rasyid.
Tak hanya pemain, ketidakbecusan manajemen timnas sebelumnyajuga
membuat asisten pelatih timnas, Fabio Oliviera harus rela tidak
mendapat gajinya selama lima bulan.