Laga Persipura vs Persela
Persipura
Jayapura menjadi satu dari dua tim Indonesia Super League 2012/2013
yang belum pernah kalah. Satu tim lagi yang memiliki catatan serupa
adalah Persib Bandung.
Berpredikat sebagai runner-up ISL musim lalu, Persipura melakoni dua
laga away di musim ini. Hasilnya, dua poin berhasil diraih berkat hasil
imbang melawan tuan rumah Persib dan Persita. Pada dua laga berikutnya
di kandang sendiri, tim Mutiara Hitam sukses membuat malu Persepam
Madura United dan Persela Lamongan.
Raihan 8 poin dari empat laga mengantarkan skuad asuhan pelatih
Jacksen Tiago ini berada di posisi empat klasemen ISL 2012/2013. Boaz
Solossa dkk terpaut empat poin dari pemuncak klasemen, Mitra Kukar yang
mengoleksi 12 poin dari lima laga.
Aksi Persipura saat bermain di kandang memang luar biasa. Persepam
Madura United digilas 4-0, (31/1), dan Persela 2-0, (3/2). Kualitas
Persipura pun tak pernah luntur dari musim ke musim.
“Persipura merupakan tim calon juara. Belum ada tim sekelas Persipura
di kompetisi ISL yang tidak banyak perubahan komposisi pemain maupun
pelatih. Semuanya pemain-pemain lama walaupun ada beberapa pemain baru,
tetapi tidak mengubah wajah tim secara keseluruhan. Berbeda dengan tim
lain yang setiap musim selalu bongkar pasang pemain,” ungkap Daniel
Roekito, pelatih Persepam MU, mengomentari penampilan Persipura.
Kendati demikian, Jacksen Tiago mengaku belum sepenuhnya puas dengan
performa anak asuhnya. Namun, pelatih asal Brasil ini meyakini ada
proses yang berjalan di kompetisi dan di setiap pertandingan, timnya
akan terus berkembang.
“Setiap pertandingan kita pasti dapat pelajaran baru, tim ini masih terus berkembang,” kata Jacksen.
Dalam evaluasinya, Jacksen menyoroti kinerja pemainnya yang masih sering terbawa oleh atmosfer yang diciptakan oleh penonton.
“Ya, para pemain seperti terpengaruh dengan teriakan puluhan ribu
penonton yang memadati stadion Mandala. Di saat harus passing, mereka
shooting, saat harus shooting justru passing, seharusnya itu tidak boleh
terjadi,” ungkapnya.
Di sektor pertahanan, Jacksen juga menilai pemainnya masih terlalu
banyak memberikan ruang kepada pemain lawan untuk berkreasi. Dalam
beberapa sesi latihan, Jacksen terus mencoba untuk memperbaiki beberapa
kelemahan tim dan mempertajam daya sengat serangan mereka. (ISL)