Penyerang
Pro Duta Ghozali Siregar (merah) berebut bola dengan pamain belakang
PERSIBA Bantul (putih) di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam. Foto
: MO Pro Duta/Handoyo
Pro Duta turun dengan komposisi berbeda ketika pertandingan pertama
melawan Semen Padang FC, Sabtu (16/2) lalu. Kali ini Gozali Muharam
Siregar, Rahmat Hidayat serta Sutrisno jadi tumpuan di lini depan. Jose
Pedrosa Galan menjadi dirijen lini tengah, sementara Deniss, mantan
kiper Arema, menjaga mistar gawang.
Laga berjalan sengit sejak menit awal. Persiba yang mematok target
mencuri minimal satu poin melayani strategi menyerang tim tuan rumah.
Tiga penyerang diturunkan sekaligus, yakni Ezequiel Gonzales, Ugik
Sugiyanto dan I Made Wirahadi. Sektor belakang mereka juga kokoh dengan
hadirnya Carlos Eduardo Bizzaro, bek asal Brasil. Itu yang membuat
serangan yang dibangun Pro Duta selalu mental.
Kuda Pegasus--julukan Persiba--beroleh peluang emas di menit 16 ketiga
Gozali Siregar dijatuhkan di kotak haram. Namun wasit tidak menunjuk
titik putih sehingga membuat pelatih Roberto 'Beto' Bianchi melayangkan
protes. Sebaliknya, Persiba memperoleh kesempatan bagus lewat tendangan
jarak jauh Made Wirahadi di menit 34. Namun arah bola masih melambung di
atas mistar. Saling serang juga terjadi sepanjang babak kedua namun
kedua tim sama-sama gagal menciptakan gol.
Usai pertandingan Beto mengakui pemainnya kesulitan mencetak gol dan
itu pula yang terjadi ketika menghadapi Semen Padang. "Tapi kali ini
kita lebih banyak menguasai jalannya pertandingan. Masalahnya ada di
depan, kita sulit membuat penyelesaian akhir," tutur pelatih kelahiran
Brasil ini.
Kata Beto, para pemain Pro Duta bukannya tidak pernah diberi latihan
finishing touch. Fakta di lapangan menunjukkan mereka masih grogi dan
kurang tenang. "Sepertinya mereka belum bisa diberi tanggung jawab dalam
pertandingan selevel ini. Meski kita menguasai pertandingan tapi tidak
ada artinya kalau tidak bisa bikin gol," tutup Beto.
Di kesempatan sama, asisten pelatih Persiba Albert Rudiana bersyukur
timnya mampu memenuhi target yang dibebankan manajemen. Saat dilepas
Bupati Bantul Idha Idham Samawi, Slamet Nurcahyo dan kawan-kawan memang
diharapkan mampu mencuri poin. "Bersyukur dapat satu poin dari Lubuk
Pakam walaupun itu harus dicapai dengan perjuangan berat. Asalkan kita
kompak pasti bisa," kata Albert.
Dia mengakui Pro Duta yang banyak diisi pemain muda merupakan tim yang
kuat dan cepat. Karena itu Persiba tidak mau terbawa arus. "Mereka main
cepat dan kita tidak mau ikut. Salut untuk anak-anak yang main maksimal
maupun agak kepanasan," tuturnya. Pro Duta kembali tampil di kandang
melawan Arema, Sabtu (2/3) mendatang, sementara Persiba menghadapi Semen
Padang di Stadion H Agus Salim, Padang. (IPL)