Tuan rumah PSLS Lhokseumawe dipaksa bermain imbang dalam laga lanjutan
Indonesian Premier League (IPL) 2013. Dalam pertandingan di Stadion
Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Minggu (3/3) sore, tuan rumah bermain imbang
3-3.
Tiga gol PSLS Lhokseumawe dicetak oleh Hendra Saputra di menit 24,
Carlos Raul Sciucatti lewat tendangan penalti menit 47, dan Mukhlis Ab
di menit 73. Sedangkan gol Persija dihasilkan oleh I Nyoman Sukarja di
menit 14 dan 72, serta Sansan Fauzi Huisaeni di menit 82. Penali bagi
PSLS Lhokseumawe terjadi akibat pemain belakang Persija, Banaken
Bossoken melanggar pemain tuan rumah Camara Fasawa di dalam kotak
penalti.
Pelatih PSLS Lhokseumawe Nasrul Koto mengakui laga melawan Persija
merupakan pertandingan yang menarik. “Persija adalah tim kuat. Kita
termasuk bagus bisa bertahan namun lini belakang kita sangat kurang,”
ungkapnya usai pertandingan. Mantan bintang Arseto Solo ii melihat anak
asuhnya sudah maksimal dalam laga sore itu.
“Tugas saya adalah membenahi lini belakang. Banyak evaluasi yang akan
kita adakan ke depan. Pemain harus tahu posisi yang tepat dan cepat
untuk mengantisipasi,” jelasnya. Ia juga melihat timnya masih banyak
yang lengah. Ia mengakui lini belakang masih sangat rapuh. Salah satu
faktornya adalah absennya David Konaah Batoe yang cedera cukup lama.
“Makanya kami kebobolan tiga gol,” tukas Nasrul Koto.
Sedangkan Pelatih Persija Edward Tjong berterima kasih atas semangat
juang pemain-pemainnya. “Waktu di Jepara kami lelah perjalanan dan
akhirnya kalah 5-0. Di sini juga sama, kami lelah perjalanan
Medan-Lhokseumawe. Tapi mereka bisa membuktikan bahwa perjalanan bukan
menjadi kendala,” ungkapnya.
Edu, demikian panggilannya memuji semangat juang anak asuhnya dan patut
diapreasiasi. “Namun dari dua kali main kami sudah delapan kali
kebobolan. Kami harus evaluasi pertahanan kami. Semoga ke depannya
motoviasi mereka lebih besar lagi,” jelasnya.
Disinggung soal protes pemainnya kepada wasit di lapanan, ia menilah
selama tidak keterlaluan dianggap wajar. “Saya sudah bilang kepada
pemain untuk tidak protes parah saat pertandingan. Itu memakan waktu.
Protes ada tempatnya yaitu selesai pertandingan kepada penyelenggara
kompetisi,” jelasnya. (Rizki Daniarto)