Fakhruddin mengaku terkejut dengan keputusan pemecatan terhadap dirinya.
Lima eks pemain Sriwijaya FC yang sudah dipecat, yaitu Taufik Kasrun,
Imanuel Padwa, Fakhrudin, Aliyuddin dan Sultan Samma, menerima keputusan
pemecatan yang dilakukan Sriwijaya FC dengan berat hati. Namun,
sebelum meninggalkan Sriwijaya FC, mereka menagih kompensasi dan hak
mereka.
“Meskipun sudah dipecat, saya tetap akan berada di Palembang, menunggu hak-hak saya sebagai pemain dipenuhi oleh manajemen. Saya akan tagih kompensasi dan hak saya. Jika hak saya sudah dipenuhi, baru saya meninggalkan Palembang,” ujar Taufik Kasrun kepada GOAL.com Indonesia.
Menurut Taufik, meskipun berat, namun dirinya menerima pemecatan ini dengan catatan semua haknya bisa dibayarkan manajemen. Dikatakan Taufik, manajemen punya hak memecat dirinya, tetapi ia juga berhak menuntut hak dari manajemen Sriwijaya FC.
“Saya belum tahu mau ke klub mana musim depan, yang pasti saya masih menunggu gaji, bonus gaji satu bulan, bonus kemenangan serta sisa DP. Setelah itu baru saya berpikir mau kemana,” katanya.
Sementara itu, Fakhruddin terkejut dengan keputusan pemecatan terhadap dirinya. Namun, dia bisa menerima dan berharap semua haknya bisa dipenuhi oleh Sriwijaya FC.
"Saya terkejut mendapat kabar kalau saya dipecat, namun semuanya saya kembalikan kepada Allah SWT. Sekarang saya tinggal menunggu pembayaran kompensasi dan hak saya sebagai mantan pemain Sriwijaya FC," kata Fakhruddin.
Hal senada diungkapkan Sultan Samma. Meskipun kecewa, dirinya menerima pemecatan ini dengan lapang dada. Bahkan, menurut Samma, lebih cepat dirinya mengetahui kalau dipecat, itu lebih baik, agar bisa segera mencari klub lain.
"Tidak apa-apa, saya terima, kalau sudah menjadi keputusan bersama. Saya harap dengan pemecatan dilakukan lebih cepat, hak kami juga dibayarkan lebih cepat,” ujarnya.
Sebelumnya, direktur keuangan PT SOM Augie Bunyamin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dana Rp1,2 miliar untuk membayar kompensasi dan hak para pemain yang dipecat. Dana ini akan dibayarkan segera kepada para pemain.
“Meskipun sudah dipecat, saya tetap akan berada di Palembang, menunggu hak-hak saya sebagai pemain dipenuhi oleh manajemen. Saya akan tagih kompensasi dan hak saya. Jika hak saya sudah dipenuhi, baru saya meninggalkan Palembang,” ujar Taufik Kasrun kepada GOAL.com Indonesia.
Menurut Taufik, meskipun berat, namun dirinya menerima pemecatan ini dengan catatan semua haknya bisa dibayarkan manajemen. Dikatakan Taufik, manajemen punya hak memecat dirinya, tetapi ia juga berhak menuntut hak dari manajemen Sriwijaya FC.
“Saya belum tahu mau ke klub mana musim depan, yang pasti saya masih menunggu gaji, bonus gaji satu bulan, bonus kemenangan serta sisa DP. Setelah itu baru saya berpikir mau kemana,” katanya.
Sementara itu, Fakhruddin terkejut dengan keputusan pemecatan terhadap dirinya. Namun, dia bisa menerima dan berharap semua haknya bisa dipenuhi oleh Sriwijaya FC.
"Saya terkejut mendapat kabar kalau saya dipecat, namun semuanya saya kembalikan kepada Allah SWT. Sekarang saya tinggal menunggu pembayaran kompensasi dan hak saya sebagai mantan pemain Sriwijaya FC," kata Fakhruddin.
Hal senada diungkapkan Sultan Samma. Meskipun kecewa, dirinya menerima pemecatan ini dengan lapang dada. Bahkan, menurut Samma, lebih cepat dirinya mengetahui kalau dipecat, itu lebih baik, agar bisa segera mencari klub lain.
"Tidak apa-apa, saya terima, kalau sudah menjadi keputusan bersama. Saya harap dengan pemecatan dilakukan lebih cepat, hak kami juga dibayarkan lebih cepat,” ujarnya.
Sebelumnya, direktur keuangan PT SOM Augie Bunyamin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dana Rp1,2 miliar untuk membayar kompensasi dan hak para pemain yang dipecat. Dana ini akan dibayarkan segera kepada para pemain.
